[PORTAL-ISLAM.ID] Kendati Muhammadiyah telah bekerja luar biasa melawan pandemi Covid-19 dan diapresiasi berbagai pihak, Sekretaris Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Abdul Mu’ti memandang bahwa Muhammadiyah masih kurang berbuat.
Pernyataan tersebut dilontarkannya pada forum daring Universitas Muhammadiyah Gresik, Senin (2/8/2021) saat mengenang standar tinggi Kiai Haji Ahmad Dahlan dalam memahami Al-Quran.
Menurut Mu’ti, Kiai Ahmad Dahlan berpandangan bahwa setiap ayat di dalam Alquran wajib diamalkan secara nyata untuk kemaslahatan manusia dan lingkungannya.
“Termasuk pada situasi seperti inilah sebenarnya peran kerahmatan umat Islam dan peran kerahmatan Islam itu justru menjadi sangat diperlukan. Dan oleh karena itulah maka kemudian kalau kita mengikuti sepak terjang Muhammadiyah sejak pandemi dinyatakan sebagai bencana nasional oleh pemerintah pada bulan Maret 2020 yang lalu, Muhammadiyah bahu-membahu bekerjasama dengan seluruh komponen masyarakat agar bagaimana bisa mengatasi dan berkontribusi di dalam menyelesaikan pandemi Covid-19 ini beserta permasalahan yang ada,” jelasnya.
Muhammadiyah pun menurut Mu’ti telah menggerakkan semua potensi yang dimiliki untuk terlibat aktif dalam penanganan pandemi baik dari bidang sosial, ekonomi, kesehatan, dan keagamaan.
“Alhamdulillah tanpa bermaksud mengecilkan arti dan memberikan dimensi di mana Muhammadiyah bekerja sendiri, kami hanya ingin sedikit menyebut bagaimana Muhammadiyah sejak pandemic Covid-19 ini menurut laporan yang telah kami terima sudah melibatkan lebih dari 83 rumah sakit dari sekitar 116 Rumah Sakit Muhammadiyah yang cukup kuat,” tutur Mu’ti.
“Itu belum (termasuk) pelayanan melalui klinik-klinik Muhammadiyah dan juga melibatkan lebih dari 75.000 relawan baik dari tenaga kesehatan maupun relawan kemanusiaan dan relawan-relawan lain terutama yang berkaitan dengan layanan-layanan sosial dan layanan-layanan keagamaan,” imbuhnya.
“Dan dari sudut dana, kami mendapat laporan sudah lebih dari 1 triliun dana yang didistribusikan Muhammadiyah untuk membantu masyarakat dari semua kalangan selama pandemi Covid-19 ini,” katanya.
Meskipun telah bekerja maksimal, Abdul Mu’ti merasa Muhammadiyah belum mencapai apa yang diajarkan oleh Kiai Ahmad Dahlan. Perasaan itulah yang membuat Muhammadiyah beserta seluruh anggotanya tidak berhenti untuk terus memberikan khidmat dan amal bakti kepada umat, bangsa dan kemanusiaan.
“Kita tentu merasa masih kurang dengan apa yang telah kami lakukan ini. Tapi kami tidak ingin bahwa persoalan Covid-19 ini akan terus berlanjut dan kemudian kita tidak segera bangkit dan kemudian kita (berharap) bisa beraktivitas sebagaimana biasa,” tutupnya.
(Sumber: Muhammadiyah)