[PORTAL-ISLAM.ID] KABUL - Taliban menggelar konferensi pers pertama kelompok itu setelah pengambilalihan yang menakjubkan di Afghanistan.
Taliban menyatakan, mereka berjanji menghormati hak perempuan Afghanistan menurut Syariah (hukum Islam).
Pernyataan itu disampaikan oleh juru bicara resmi Taliban, Zabihullah Mujahid, dalam konferensi pers pertama mereka.
Mujahid menerangkan, terdapat perbedaan besar antara Taliban yang digulingkan AS 2001 silam dengan sikap mereka setelah kembali berkuasa.
“Kami akan mengizinkan perempuan untuk bekerja dan belajar. Kami punya kerangka kerja, tentu saja. Wanita akan sangat aktif dalam masyarakat tetapi dalam kerangka Islam,” kata juru bicara senior Taliban, Zabihullah Mujahid pada konpers di Ibu Kota Kabul pada hari Selasa, 17 Agustus 2021.
Menyusul kemenangan kilat di Afghanistan, Taliban telah berusaha untuk menggambarkan dirinya sebagai lebih moderat daripada ketika memberlakukan aturan brutal pada akhir 1990-an.
Mujahid, yang telah menjadi sosok bayangan selama bertahun-tahun, mengatakan bahwa “tidak akan ada diskriminasi terhadap perempuan” dan menambahkan bahwa “mereka akan bekerja bahu-membahu dengan kami.”
Ditekan tentang bagaimana pemerintahan baru Taliban akan berbeda dari yang sebelumnya, Mujahid mengatakan bahwa kelompok tersebut telah berkembang dan tidak akan mengambil tindakan yang sama seperti yang mereka lakukan di masa lalu.
“Akan ada perbedaan dalam hal tindakan yang akan kita ambil, dibandingkan dengan 20 tahun yang lalu," katanya.
Mujahid mengatakan, wanita berhak mendapat pendidikan hingga jenjang universitas, yang sempat dilarang pada periode 1996-2001.
Selain itu, dia juga menyatakan perempuan akan tetap bisa bekerja dan menjadi bagian dari pemerintahan baru mereka.
Mujahid hanya memaparkan nantinya perempuan harus mengenakan hijab.
Kelompok ini juga berkomitmen untuk melindungi hak-hak pekerja media, kata Mujahid kepada wartawan yang berkumpul.
“Kami berkomitmen pada media dalam kerangka budaya kami. Media swasta dapat terus bebas dan mandiri. Mereka bisa melanjutkan aktivitasnya,” ujarnya.
Dia juga mengatakan kelompok itu tidak memiliki rencana untuk memasuki rumah orang atau melakukan serangan balasan terhadap siapa pun yang bertugas di pemerintahan sebelumnya, bekerja dengan orang asing atau menjadi bagian dari Pasukan Keamanan Nasional Afghanistan.
Ada laporan yang belum dikonfirmasi tentang pejuang Taliban memasuki rumah penduduk Kabul, tetapi Mujahid mengatakan mereka adalah penipu yang harus diserahkan ke Taliban dan menghadapi hukuman yang sesuai.
[Video Konpers Taliban]