[PORTAL-ISLAM.ID] Menteri Luar Negeri Nigeria Geoffrey Onyeama mengatakan pemerintahnya memutuskan menarik duta besar untuk Indonesia, Usman Ogah. Hal itu dilakukan setelah adanya perlakuan buruk oleh petugas imigrasi Indonesia terhadap diplomat Nigeria.
Penarikan dilakukan setelah kementerian mendapat pengarahan lebih lanjut dan komprehensif dari duta besar Nigeria pada Senin (9/8/2021) malam.
Meskipun permintaan maaf telah disampaikan dari Duta Besar Indonesia di Nigeria, pemerintah federal tetap bereaksi terhadap serangan atas diplomat yang diidentifikasi bernama Abdulrahman Ibrahim.
Onyeama mengatakan duta besar sedang dipanggil untuk konsultasi lebih lanjut di tingkat tertinggi. Dia mengatakan hal ini akan berpengaruh terhadap hubungan Nigeria dan Indonesia.
Dia mengatakan Nigeria menuntut pemerintah Indonesia menerapkan sanksi berat terhadap pejabat imigrasi yang bertanggung jawab atas serangan kurang ajar itu.
“Tidak ada pembenaran atas perlakuan terhadap seorang diplomat dan bahkan terhadap warga negara Nigeria. Kami mengambil langkah kuat untuk membela kepentingan Nigeria di mana pun di dunia," katanya.
Pemerintah Federal sebelumnya menyatakan ketidakpuasannya atas penganiayaan terhadap petugas Komisi Tinggi dan Konsulat Nigeria di Indonesia. Kementerian Luar Negeri menyatakan penangkapan dan penanganan pejabat diplomatik bertentangan dengan hukum internasional dan Konvensi Wina yang mengatur Hubungan Diplomatik dan Konsuler antar negara.
Pemerintah Nigeria mengatakan telah menulis surat kepada Indonesia atas perlakuan buruk yang dilakukan kepada agen diplomatiknya di negara tersebut.
Dalam rekaman video yang viral di Nigeria, seorang pejabat imigrasi Indonesia kedapatan menyiksa seorang diplomat Nigeria bernama Abdulrahman Ibrahim pada akhir pekan lalu.
Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham) DKI Jakarta Ibnu Chuldun telah mengklarifikasi tuduhan kekerasan yang dilakukan petugas Kantor Imigrasi Kelas I Khusus Jakarta Selatan terhadap seorang Diplomat Nigeria.
"Justru WNA asal Nigeria itu yang melakukan pemukulan terhadap petugas kami saat dalam perjalanan ke kantor Imigrasi," ujar Ibnu mengutip Antara, Rabu, 11 Agustus 2021. Diplomat tersebut, ucapnya, dibawa ke kantor karena bersikap tidak kooperatif dengan menghardik petugas yang melakukan pemeriksaan dokumen dan menantang untuk ditahan.
Menurut Ibnu, akibat pemukulan itu salah seorang petugas mengalami luka bengkak dan berdarah pada bagian bibir sebelah kiri. Hal itu bisa dibuktikan dari hasil visum yang dilakukan petugas imigrasi.
(Sumber: Tempo)