Kondisi di Indonesia memang membuat susah seorang pencuri—baik yang kelas teri, kelas gurami, maupun yang kelas kakap— untuk kapok lalu ganti profesi dan berhenti jadi pencuri, walaupun sudah tertangkap dan masuk bui.
Bagi yang kelas teri, setelah lepas dari masa tahanan, mereka kesulitan untuk memulai hidup baru. Hampir tidak ada orang yang mau menerima mantan napi pencuri kelas teri untuk bekerja di tempat mereka. Mau usaha sendiri nggak punya modal.
Akhirnya, demi sesuap nasi, mereka kembali jadi pencuri.
Bagi pencuri kelas menengah, penjara justru membuat koneksi sesama mereka bertambah luas. Di dalam penjara mereka saling bertukar informasi dan teknik mencuri, serta memperluas jaringan.
Setelah bebas, ya tetep jadi pencuri lah, dengan cara dan metode yang lebih canggih dan lebih kejam dari sebelumnya.
Yang paling enak itu pencuri kelas kakap atau elite. Mereka adalah golongan koruptor, mafia, dan sejenisnya. Terutama koruptor.
Saat di dalam penjara hidup bak raja. Kamar sel mirip kamar hotel bintang lima. Kebutuhan lahir batin terpenuhi.
Dan saat keluar, selain sudah jadi horang kayah, berbagai jabatan keren siap menanti. Paling apes ya jadi petinggi partai.
Kalau kayak gitu siapa yang mau kapok coba?!
(By Wendra Setiawan)