DUNGU
Pernah dengar mantan copet dipekerjakan polisi sebagai penyuluh anti copet?
Pernah nemuin, pemerkosa dan pembunuh jadi ikon penyidik dalam hal memberantas kasus kriminal di Indonesia?
Pernah liat pelaku pedofili memberikan materi pada masyarakat bagaimana buruknya penyakit pedofili yang ia derita?
Menjadikan mereka penyuluh atau pekerja relawan akan bahaya korupsi itu berbeda dengan relawan yang menyediakan waktu memberikan edukasi bahayanya penyakit AIDS, KANKER, atau penyakit berbahaya lainnya.
Seseorang menjadi penyuluh atau tenaga relawan suatu penyakit, karena telah merasakan dampak sakit yang mereka alami. Konsekuensi yang mereka hadapi adalah KEMATIAN. Atas konsekuensi itu, saat mereka bisa kembali sehat dan melewati masa krisis, maka mereka mengabdikan diri dalam edukasi atas ketidak pahaman masyatakat atas penyakit tersebut. Karena penyakit itu datang saat masyarakat berprilaku bebas dan tidak hidup sehat.
Para koruptor dijadikan penyuluh?
Edukasi apa yang bisa mereka berikan kalau hukuman pada mereka hanyalah penjara sekian tahun dengan remisi yang bertubi-tubi?
Apa yang akan disampaikan oleh orang2 sekelas Setya Novanto, Djoko Thandra andai mereka menjadi penyuluh anti korupsi?
Apakah Setya Novanto akan berkata bahwa hidupnya sangat enak, mendapatkan kamar kualitas hotel bintang 5, dan bisa menikmati makan apa saja ketika dalam penjara?
Apakah Djoko Tjandra akan menyampaikan bahwa menjadi koruptor itu harus cerdas. Kaburlah selama mungkin, dan sogoklah aparat untuk meringankan hukumanmu?
Dagelan KPK emang gak ada habisnya. Seolah mereka telah melakukan hal benar dan membutuhkan relawan ex koruptor membantu mereka dalam edukasi masyarakat.
Yang dilihat masyarakat saat ini menjadi koruptor sangat enak. Korupsi ratusan milyar, vonisnya bisa bawah 5 tahun asal kuat lobi. Selama dalam penjara, bisa meminta perlakuan khusus. Dan belum pernah ada koruptor ditangkap dalam keadaan babak belur dipukuli warga. Mereka masih bisa tersenyum dan dadah-dadah pada kamera.
Salah-salah eks koruptor malah menjadi duta korupsi agar membudaya, karena melihat mereka masih dipercaya untuk bekerja dan mendapatkan fasilitas setelah keluar dari penjara.
Geblek...!!!!
(By Setiawan Budi)