[PORTAL-ISLAM.ID] KUALA LUMPUR - Perdana Menteri Malaysia Muhyiddin Yassin menyerahkan surat pengunduran diri ke Raja Malaysia Yang di-Pertuan Agong Sultan Abdullah Ri'ayatuddin di Istana Negara, Kuala Lumpur, Senin (16/8/2021).
Muhyiddin tiba di Istana Negara melalui pintu utama dengan mengendarai kendaraan Toyota Vellfire warna hitam setelah sebelumnya melakukan rapat kabinet terakhir di Putrajaya.
Rombongan Muhyiddin tiba di Istana Negara sekitar pukul 12.30 waktu setempat dan melakukan pertemuan dengan Yang di-Pertuan Agong sekitar setengah jam.
Setelah melakukan pertemuan dengan raja, Muhyiddin kembali ke rumahnya di Bukit Damansara, Kuala Lumpur.
Hingga pukul 13:42 waktu setempat belum ada pernyataan resmi dari Istana Negara maupun dari Kantor Perdana Menteri terkait pertemuan tersebut.
Selain bertemu Muhyiddin, Yang di-Pertuan Agong juga melakukan pertemuan dengan Jaksa Agung, Ketua KPU dan Kepala Polisi Diraja Malaysia.
Malaysia's cabinet led by Prime Minister Muhyiddin Yassin tenders its resignation to the king, ending a tumultuous 17 months in office pic.twitter.com/nACWl5nr7T
— TRT World Now (@TRTWorldNow) August 16, 2021
Sebelumnya, Menteri Ilmu Pengetahuan Malaysia, Khairy Jamaluddin, menyatakan bahwa Perdana Menteri Muhyiddin Yassin sudah mengajukan pengunduran diri kabinetnya ke Raja Malaysia, Sultan Abdullah Alam Ahmad Shah, Senin (16/8/2021).
"Kabinet sudah menyerahkan surat pengunduran diri ke Raja. Terima kasih atas kesempatannya. Sekali lagi, untuk melayani negara, Tuhan memberkati Malaysia," kata Khairy di fitur Story di akun Instagram pribadinya.
Sekitar pukul 12.23 waktu Malaysia, Muhyiddin memang terlihat tiba di Istana Negara untuk menghadap Raja Malaysia Sultan Abdullah. Muhyiddin dikabarkan hendak mengajukan pengunduran dirinya kepada raja.
Meski begitu, hingga kini kantor PM Malaysia tidak menanggapi permintaan konfirmasi dari Reuters. Muhyiddin dikabarkan akan menggelar pidato yang disiarkan secara nasional sekitar pukul 14.00 waktu lokal.
Kabar pengunduran diri pemerintahan Muhyiddin terus menguat setelah sang perdana menteri terus dikritik terkait penanganan pandemi Covid-19.
Kepemimpinan Muhyiddin terus digoyang oposisi terutama setelah ia terlibat selisih pendapat dengan Raja Malaysia Sultan Abdullah terkait pemberlakukan status darurat nasional Covid-19.
Sejak itu, oposisi menganggap Muhyiddin melanggar konstitusi karena melangkahi wewenang Raja Malaysia. Para penentang Muhyiddin juga merasa sang perdana menteri berupaya menghindari mosi tidak percaya dengan menunda rapat parlemen.
Setelah menentang seruan untuk mundur selama berminggu-minggu, seorang menteri di Kantor PM, Mohd Redzuan Md Yusof, mengatakan Muhyiddin telah memberi tahu anggota partainya, BERSATU, bahwa ia akan mengundurkan diri sebagai PM hari ini.
Muhyiddin mengundurkan diri setelah 17 bulan kepemimpinannya di Negeri Jiran yang penuh gejolak.
Meski begitu, hingga kini belum jelas siapa yang akan menggantikan Muhyiddin jika ia resmi mundur.
Keputusan itu kemungkinan akan diserahkan ke Sultan Abdullah sebagai kepala negara. Raja Malaysia memiliki kewenangan menunjuk anggota parlemen untuk menjadi perdana menteri yang menurutnya paling mungkin mendapat dukungan mayoritas suara di parlemen.
📌Agong berkenan terima surat peletakan jawatan Muhyiddin sebagai PM dan jawatan seluruh Jemaah Menteri berkuat kuasa hari ini - Istana Negara
— BERNAMA (@bernamadotcom) August 16, 2021
📌 Agong accepts resignation of Muhyiddin and his entire Cabinet effective today - Istana Negara pic.twitter.com/UhqYBCMQ07
📌Agong berkenan supaya Tan Sri @MuhyiddinYassin jalankan tugas sebagai ‘caretaker’ Perdana Menteri sehingga Perdana Menteri baharu dilantik - Istana Negara pic.twitter.com/TI8XKcvZV1
— BERNAMA (@bernamadotcom) August 16, 2021