[PORTAL-ISLAM.ID] TOKYO - Atlet menembak Korea Selatan Jin Jong-oh mengkritik Komite Olimpiade Internasional (IOC) karena mengizinkan anggota Korps Pengawal Revolusi Islam Iran (IRGC) untuk bersaing dan memenangkan medali emas dalam Olimpiade Tokyo 2020.
Atlet yang dimaksud Jong-oh itu adalah Javad Foroughi.
Foroughi yang melakoni debut di Olimpiade tahun ini sukses meraih medali emas cabor menembak pistol udara 10 meter.
Javad Foroughi meraih emas mengalahkan Damir Mikec (perak) dari Serbia dan Wei Pang (perunggu) dari China.
Keberhasilan itu kemudian dikritisi oleh Jong-oh yang menganggap Foroughi adalah seorang teroris.
“Bagaimana seorang teroris dapat memenangkan tempat pertama? Itu hal yang paling absurd dan konyol," kata Jong-oh dikutip dari The Guardian.
Dalam komentar yang dilaporkan oleh Korea Times, peraih medali Olimpiade enam kali itu menambahkan bahwa “omong kosong belaka” membiarkan Javad Foroughi bersaing di Olimpiade Tokyo mengingat keanggotaannya dalam milisi IRGC (Islamic Revolutionary Guard Corps), yang dicap sebagai organisasi teroris oleh Amerika Serikat pada tahun 2019.
Tak hanya Jong-oh, IOC pun diminta oleh kelompok pembela hak asasi manusia, United for Navid, untuk melakukan penyelidikan terkait keikutsertaan Foroughi di Olimpiade Tokyo.
Mereka juga memperingatkan bahwa IOC “terlibat dalam mempromosikan terorisme dan kejahatan terhadap kemanusiaan” jika gagal bertindak dalam kejadian ini.
“Kami menganggap pemberian medali emas Olimpiade kepada penembak jitu Iran Javad Foroughi tidak hanya menjadi bencana bagi olahraga Iran tetapi juga bagi komunitas internasional, dan terutama reputasi IOC. Foroughi yang berusia 41 tahun adalah anggota organisasi teroris dan sudah lama," kata United for Navid dalam sebuah pernyataan.
[Video - Detik-detik Kemenangan Javad Foroughi]