Ulama Salaf dan Ghibah Kepada Penguasa
Selama ini sebagian orang dicekoki tidak boleh membicarakan kesalahan penguasa di depan umum, artinya tidak boleh mengghibah mereka, sebab itu bukan manhaj salafus shalih.
Tapi faktanya ngga gitu juga, karena banyak salafus shalih yang malah memberi penegasan bahwa pemimpin zalim itu boleh dighibahi dalam arti dibicarakan kesalahannya yang memang telah tampak. Tak ada pengkhususan terhadap mereka dibanding penzalim yang lain.
Diantara mereka yang kedapatan menegaskan itu antara lain, Hasan Al-Bashri, Ibrahim An-Nakha'iy, Sufyan bin Uyainah, Asad bin Musa. Sebenarnya ada beberapa nama lain tapi saya belum sempat menemukan sumbernya.
(1) Hasan Al-Bashri
Riwayatnya bisa ditemukan dalam kitab Az-Zuhd Imam Ahmad riwayat anaknya,
1666 - حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ، حَدَّثَنَا الحَسَنُ بنُ عَبْدِ الْعَزِيزِ الْجَرَوِيُّ، عَنْ ضَمْرَةَ، عَنِ ابْنِ شَوْذَبٍ، عَنِ الْحَسَنِ قَالَ: " ثَلَاثَةٌ لَا غِيبَةَ لَهُمُ: الْإِمَامُ الْخَائِنُ، وَصَاحِبُ الْهَوَى الَّذِي يَدْعُو إِلَى هَوَاهُ، وَالْفَاسِقُ الْمُعْلِنُ فِسْقَهُ
Hasan Al-Bashri berkata, "Tiga golongan yang tidak ada ghibah buat mereka, pemimpin pengkhianat, pengikut hawa nafsu yang mengjak kepada kebid'ahannya dan orang fasik yang terang-terangan melakukan kefasikan."
Ibnu Syaudzab di sini dilemahkan oleh Al-Bukhari tapi dianggap tidak mengapa oleh Abu Hatim dan dianggap tsiqah oleh Ibnu Hibba.
Tapi dia tidak sendirian, ada penguatnya sebagaimana tertulis dalam kitab Al-Mujalasa wa Jawahir Al-Ilmi 4/196:
1347 - حَدَّثَنَا أَحْمَدُ، نَا يُوسُفُ بْنُ عَبْدِ اللهِ الْحُلْوَانِيُّ، نَا عُثْمَانُ، نَا عَوْفٌ؛ قَالَ: قَالَ الْحَسَنُ: [ص:197] لا غَيْبَةَ لِثَلاثَةٍ: فَاسِقٍ مُجَاهِرٍ بِالْفِسْقِ، وَذِي بِدْعَةٍ، وإمام جائر.
"Tidak ada ghibah kepada tiga orang, fasiq yang berbuat maksiat terang-terangan, ahli bid'ah, dan pemimpin yang zalim."
Ini masih dikuatkan lagi oleh riwayat Ibnu Qutaibah dalam bukunya Uyun Al-Akhbar 2/17:
شريك عن عقيل قال: قال الحسن: لا غيبة إلا لثلاثة: فاسق مجاهر بالفسق، وذي بدعة، وإمام جائر
Dan masih ada beberapa riwayat penguat lain.
(2) Ibrahim An-Nakha'iy
Riwayatnya disebutkan oleh Ibnu Abi Ad-Dunya dalam kitab Dzammul Ghibah Wan Namimah:
85 - حَدَّثَنِا عَبْدُ اللَّهِ، حَدَّثَنَا يُوسُفُ بْنُ مُوسَى، حَدَّثَنَا عَبْدُ الرَّحْمَنِ بنُ مَغْرَاءَ، حَدَّثَنَا الْأَعْمَشُ، عَنْ إِبْرَاهِيمَ، قَالَ: " ثَلَاثٌ كَانُوا لَا يَعْدُوهُنَّ مِنَ الْغِيبَةِ: الْإِمَامُ الْجَائِرُ، وَالْمُبْتَدِعُ، وَالْفَاسِقُ الْمُجَاهِرُ بِفِسْقِهِ
"Abdullah menceritakan kepada kami, ....... Al-A'masy, Ibrahim berkata, "Ada tiga yang mereka tidak memasukkannya ke dalam ghibah, pemimpin yang zalim, mubtadi' dan fasik."
(3) Sufyan bin Uyainah
Riwayatnya disebutkan oleh Al-Baihaqi dalam Syu'ab Al-Iman 9/126:
6374 - أَخْبَرَنَا أَبُو عَبْدِ اللهِ الْحَافِظُ، أَنَا أَبُو عَبْدِ اللهِ مُحَمَّدُ بْنُ عَبْدِ اللهِ بْنِ دِينَارٍ [ص:127] الْعَدْلُ، نا زَكَرِيَّا بْنُ دَلَّوَيْهِ، نا عَلِيُّ بْنُ سَلَمَةَ اللبقيُّ، قَالَ: سَمِعْتُ ابْنَ عُيَيْنَةَ، يَقُولُ: " ثَلَاثَةٌ لَيْسَتْ لَهُمْ غِيبَةٌ: الْإِمَامُ الْجَائِرُ، وَالْفَاسِقُ الْمُعْلِنُ بِفِسْقِهِ، وَالْمُبْتَدِعُ الَّذِي يَدْعُو النَّاسَ إِلَى بِدْعَتِهِ
"Ada tiga yang tak mengapa dighibahi, Pemimpin yang zalim, orang fasik terang-terangan, ahli bid'ah yang mengajak manusia mengikuti bid'ahnya."
Ada nama Zakariya bin Dallawaih di sini yang oleh muhaqqiq kitab Syu'ab Al-Iman yaitu Syekh Mukhtar Ahmad An-Nadawi dikatakan tidak dia ketahui.
Biografinya disebut oleh Adz-Dzahabi dalam Tarikh Al-Islam dan mengatakan dia seorang pengajar yang zuhud, ada beberapa orang yang meriwayatkan darinya. As-Sulami mengatakan dia dianggap lebih unggul daripada syekhnya.
(4) Asad bin Musa
Riwayatnya saya temukan dalam kitab Riyadh An-Nufus karya Abu Bakar Al-Maliki 1/268:
وكان أسد يقول: ثلاثة لا غيبة فيهم: صاحب بدعة، وأمير غشوم، ومن ألقى جلباب الحياء وظاهر بالسوء
Asad pernah berkata, "Ada tiga yang tidak ada ghibah buat mereka, "Ahli bid'ah, pemimpin yang ghasyum (sangat zalim) dan orang yang melemparkan tirai malu, serta yang berbuat jahat dengan terang-terangan."
(5) Yahya bin Abi Katsir
Riwayatnya ada dalam kitab Dzammul Kalam wa Ahlih karya Al-Harawi 4/217:
687 - أَخْبَرَنَا أَبُو يَعْقُوبَ أَخْبَرَنَا مُحَمَّدُ بْنُ أَحْمَدَ بْنِ الْأَزْهَرِ أَخْبَرَنَا أَحْمَدُ بْنُ مُحَمَّدِ بْنِ يُونُسَ حَدَّثَنَا أَبُو زَيْدٍ الضَّرِيرُ الْمُسْتَمْلِيُّ حَدَّثَنَا أَحْمَدُ بْنُ أَبِي رَجَاءٍ حَدَّثَنَا مُعَاوِيَةُ بْنُ عَمْرٍو عَنْ أَبِي إِسْحَاقَ الْفَزَارِيُّ عَنِ الْأَوْزَاعِيُّ قَالَ قَالَ يَحْيَى بْنُ أَبِي كَثِيرٍ (ثَلَاثَةٌ لَا غَيْبَةَ فِيهِمْ إِمَامٌ جَائِرٌ وَصَاحِبٌ بِدْعَةٍ وَفَاسِقٌ)
"Ada tiga yang tidak ada ghibah pada diri mereka, pemimpin yang zalim, ahli bid'ah dan orang fasik."
***
Kesemua riwayat ini cocok sehingga tak perlu lagi berusah melakukan penelitian sanad.
Tambahan ada dalam kitab Al-Bayan wa At-Tahshil karya Ibnu Rusyd Al-Jadd:
[من لا غيبة فيه]
فيمن لا غيبة فيه قال: قال عيسى لا غيبة في ثلاث: إمام جائر، وفاسق معلن، وصاحب بدعة
Ini semua adalah pemimpin zalim di masa mereka yang masih menegakkan hukum Allah, maka bagaimana kalau mereka itu hidup di masa sekarang di mana hukum Allah dicampakkan diganti hukum jahiliyyah?!
Semua ini untuk bahan pelajaran, ditulis di sini supaya gampang diingat, karena piknik ke kitab-kitab tersebut melelahkan.
Wallahu a'lam.
(Ustadz Anshari Taslim)