[PORTAL-ISLAM.ID] Pengamat komunikasi politik Universitas Esa Unggul Jamiluddin Ritonga menyarankan agar Presiden Joko Widodo mengklarifikasi semua julukan yang dialamatkan kepadanya. Khususnya julukan The Guardian of Oligarch yang disematkan oleh BEM Universitas Udayana.
Menurut Jamil, julukan The Guardian of Oligarch sangat menohok. Jokowi dinilai seolah-olah dikelilingi para oligarki.
"Keputusan yang diambil Jokowi juga seolah-olah dipengaruhi para oligarki. Karena itu, Jokowi dinilai lebih berpihak kepada oligarki daripada rakyat kebanyakan," kata Jamil kepada Kantor Berita Politik RMOL, Selasa (20/7).
Terkait Jokowi dikendalikan ologarki sudah lama terdengar nyaring. Semisal, mantan Walikota Solo itu dikelilingi sembilan naga yang menjadi rumor menentukan arah politik dan ekonomi di tanah air.
"Untuk menjernihkan selentingan atau rumor tersebut, tentu sangat bijaksana kalau Jokowi menjelaskan duduk persoalan sebenarnya. Jokowi dapat menjelaskannya secara gamblang benar tidaknya sembilan naga tersebut menjadi para oligarki yang banyak menentukan arah politik dan ekonomi Indonesia," kata Jamil menyarankan.
Dengan penjelasan Jokowi, kata Jamil, diharapkan selentingan kabar yang menyeruak tersebut terbantahkan. Para mahasiswa pun, seperti BEM Udayana, mendapat klarifikasi yang jelas dan langsung dari Jokowi.
"Klarifikasi Jokowi juga dapat membersihkan dirinya dari semua julukan negatif kepadanya. Ini akan meringankan langkahnya meninggalkan Istana pasca masa baktinya berakhir 2024," demikian Jamil.
Beberapa Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) dari Universitas Negeri memberi julukan beragam kepada Presiden Jokowi, diawali oleh BEM UI yang menjuluki King of Lip Service, BEM UGM yang menyindir Jokowi Presiden (orde) paling baru hingga diakhiri BEM Udayana yang menjulukinya The Guardian of Oligarch.[rmol]