[PORTAL-ISLAM.ID] Pemerintah Singapura tidak mengakui vaksin Covid-19 buatan perusahaan China, Sinovac, dalam program vaksinasi nasional.
Kementerian Kesehatan Singapura menyatakan bahwa dengan keputusan ini, setiap warga yang telah mendapat suntikan vaksin Sinovac tak dianggap dalam data jumlah vaksinasi nasional.
"Angka vaksinasi nasional hanya mencerminkan mereka yang divaksinasi di bawah program vaksinasi nasional," demikian pernyataan Kementerian Kesehatan Singapura, Rabu (7/6/2021).
Dengan demikian, Singapura hanya menghitung warga yang telah divaksinasi menggunakan vaksin Moderna dan Pfizer-BionTech/Cominarty.
Kementerian Kesehatan Singapura menyebut Vaksin Sinovac buatan China tidak dimasukan dalam vaksinasi nasional karena terkait data kemanjuran yang tidak memadai, terutama terhadap varian Delta yang menular.
Varian Delta telah menjadi jenis COVID-19 yang paling umum di Singapura sejak sekelompok infeksi diidentifikasi di bandara pada Mei. Pemerintah kemudian kembali ke pembatasan yang lebih ketat pada pertemuan sosial dan kegiatan publik, meskipun telah mulai melonggarkan beberapa pembatasan tersebut.
Hanya orang-orang yang berpartisipasi dalam program imunisasi nasional, yang saat ini menggunakan suntikan Moderna dan Pfizer-BioNTech/Cominarty (PFE.N), yang dihitung dalam penghitungan untuk vaksinasi.
Lebih dari 3,7 juta orang telah menerima setidaknya satu dosis vaksin Pfizer atau Moderna, yang mencakup sekitar 65% populasi, dan hampir 2,2 juta telah menyelesaikan rejimen dua dosis.
Singapura telah menetapkan target dua pertiga penduduknya untuk divaksinasi penuh sekitar 9 Agustus.
Bulan lalu, Kenneth Mak, direktur layanan medis Singapura, mengatakan bukti dari negara lain menunjukkan orang yang menggunakan Sinovac masih terinfeksi Covid-19, menimbulkan risiko yang signifikan.
Dan Singapura mengatakan bahwa orang yang divaksinasi dengan Sinovac masih perlu diuji untuk COVID-19 sebelum menghadiri acara tertentu atau memasuki beberapa tempat, tidak seperti orang yang divaksinasi di bawah program nasional.
Singapura telah melaporkan 62.652 infeksi sejak pandemi pertama kali meletus tahun lalu, dengan sebagian besar ditemukan di asrama pekerja asing. Tetapi hanya ada lima kasus baru yang didapat secara lokal yang dilaporkan pada hari Rabu. Kematian terkait COVID-19 mencapai 36, salah satu tingkat terendah di dunia.