[PORTAL-ISLAM.ID] Sosok seperti Ade Armando sepertinya memang diciptakan sebagai bumper pemerintah. Yang selalu siap ditampolin warganet. Dan tetap bangga dengan kedunguannya.
Padahal, dulunya Ade pernah menjadi anggota Komisi Penyiaran Indonesia periode 2004–2007, Ketua Program S-1 Ilmu Komunikasi FISIP UI periode 2001–2003, serta menjadi Direktur Pengembangan Program Pelatihan Jurnalistik Televisi-Internews pada 2001–2002.
Namun semua ilmunya sirna setelah ia memutuskan menjadi penjilat penguasa. Narasi Ade tak jauh dari penistaan agama. Meski tak satu pun laporan yang ditujukan ke Ade, berujung ke bui.
Terkini, Ade secara gamblang menyebut Islam ditakuti karena dikhawatirkan membawa terorisme.
"Indonesia ditakuti karena warganya dikhawatirkan membawa Corona. Islam ditakuti karena ajarannya dikhawatirkan membawa terorisme," tulis Ade di akun twitter, Senin (26/7).
Narasi berisi kedunguan tanpa batas itu pun bikin warganet sebal.
"Untung ni dosen nggak jadi rektor ya... Coba kalau jadi rektor, UI pasti ditakuti calon mahasiswanya," lockdown Maudy Asmara, seorang aktivis medsos dan juga ekofeminisme.
"Dosen nya di takuti karena membawa mahakarya malapetaka," sambut Karyawan Tuhan.
"Ade Armando ditakuti karena kedunguannya," tulis Ham.
"Saran saya, periksa ke psikiatri, Pak. Bapak sadar penuh bahwa ucapannya akan membawa protes, tapi sepertinya Bapak menikmati saat dihujat, saya khawatir ada masalah dengan kejiwaannya. Semoga cepat sembuh ya Pak, kasihan keluarga & mahasiswanya, menanggung bully dari orang2. 🙏🏽," saran Abu Arfan.
"Yakinlah otak ade armando sdh dijual untuk beli kuota agar bisa ngetwit ngawur," ceplos Nando.
"Dikhawatirkan membawa terorisme" eh tapi jadi agama dengan pertumbuhan tercepat di Jepang, Eropa, dan di dunia secara keseluruhan. Jadi yang ditakuti itu islamnya? atau memang benci aja sama islam?," tanya Omar.
Bacot Ade serasa kena lockdown. Hingga detik ini, ia masih tetap membisu. Namun tetap dungu. (wba)