Dalam sebuah unggahan Twitter dan Instagram-nya, Erdogan mengatakan Hagia Sophia sebagai simbol kebangkitan peradaban Islam.
“Semoga #KebangkitanHagiaSophia yang merupakan simbol terbitnya matahari peradaban kita, menjadi berkah sekali lagi. Terima kasih kepada Tuhan kita yang memberikan kita untuk mengalami hari-hari suci ini,” kata pemimpin Turki tersebut dalam sebuah pernyataan tertulis yang dimuat di laman resmi media sosial.
“Segala puji bagi Allah, yang menunjukkan kepada kita hari ini … Saya berharap suara-suara azan, salawat (doa) dan Al-Qur’an tidak akan hilang dari kubah tempat suci yang agung ini sampai akhir zaman,” katanya, dikutip kantor berita Turki, Anadolu Agency.
Erdogan juga memposting video yang menunjukkan shalat Jumat pertama di Masjid Agung Hagia Sophia untuk pertama kalinya setelah absen selama 86 tahun.
Pada 24 Juli 2020, shalat Jumat di Masjid Agung Hagia Sophia menandai ibadah umat Islam pertama di sana dalam 86 tahun terakhir.
Di masa lalu, Hagia Sophia berfungsi sebagai gereja selama 916 tahun (sebelum ditaklukan Sultan Muhammad Al Fatih), lalu selama hampir 500 tahun dari 1453 hingga 1934 berfungsi sebagai masjid, dan 86 tahun sebagai museum (saat era Attaturk), lalu tepat setahun lalu kembali sebagai masjid.
Selain menjadi masjid, Hagia Sophia juga merupakan salah satu tujuan wisata utama di Turki dan tetap terbuka untuk pengunjung domestik dan asing.
Medeniyet güneşimizin yeniden yükselişinin sembolü olan #AyasofyanınDirilişi bir kez daha hayırlı olsun. Bizlere bu günleri gösteren Rabbimize hamdolsun…
— Recep Tayyip Erdoğan (@RTErdogan) July 24, 2021
İnşallah bu ulu mabedin kubbelerinden ezanların, salavatların, hatmi şeriflerin sesleri kıyamete kadar eksik olmayacak… pic.twitter.com/7wUivL4Rft
