[PORTAL-ISLAM.ID] Menko Marves Luhut Binsar Panjaitan di acara Kick Andy Double Check yang dipandu Andi F Noya yang tayang pada Minggu (25/7/2021) meminta Presiden ke-6 RI yang juga Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) untuk duduk manis, sembari mengingatkan bahwa presiden yang sudah selesai eranya, tak perlu merasa seolah berkuasa.
SBY pernah mengkritik Luhut soal gaya komunikasinya yang dinilai kerap bernada ancaman dan terkesan arogan.
Luhut mengatakan seorang pemimpin yang telah berakhir masa pemerintahannya bisa bersikap seperti Habibie.
"Ya dia kan mantan presiden, kita hormati lah. Saya enggak ada keberatan, saya bilang ke Pak Bambang (SBY) oke-oke lah hak beliau. Tapi semua hanya titip saja, pemimpin kalau selesai eranya, ya seperti Pak Habibie lah, mau duduk manis datang sekali-sekali kritik boleh lah. Tak perlu lah merasa yang berkuasa saat ini di bawah kita," kata Luhut, seperti dilansir CNNIndonesia.
Merespons pernyataan Luhut itu, Politikus Partai Demokrat Rachland Nashidik membandingkan apa yang dilakukan SBY dengan Megawati.
Rachland menyebut Ketua Umum PDIP Megawati setelah tidak lagi jadi Presiden, tidak hanya mengkritik SBY saat menjabat presiden dua periode, bahkan sampai mengerahkan kader PDIP untuk demo dan mendiskreditkan SBY.
"Selamat pagi, Pak Luhut. Pak SBY mendoakan Pemerintah dan rakyat Indonesia dari pandemi. Dulu, kalah pemilu, Megawati tak cuma mengkritik, Ia kerahkan demo-demo PDIP pada SBY," kata Rachlan lewat akun Twitternya, @RachlanNashidik, Kamis (29/7/2021).
"Kadernya: Hasto hingga Jokowi, mendiskreditkan SBY hingga kini, tujuh tahun setelah SBY tak lagi memimpin," ujarnya menambahkan.
Tuhan, seraya gigih berikhtiar, kami tetap memohon kemurahan hati-Mu. Selamatkan negeri kami dan kami semua. Bimbinglah pemerintah kami dan juga kami masyarakat Indonesia agar dapat mengatasi pandemi besar ini. Amin. *SBY*
— S. B. Yudhoyono (@SBYudhoyono) July 28, 2021