[PORTAL-ISLAM.ID] Setelah melalui perundingan sepanjang tahun 2020, Menteri Pertahanan RI Prabowo Subianto dan Menhan Perancis Florence Parly menandatangani Perjanjian Kerja Sama Pertahanan (Defence Cooperation Agreement/DCA) di Paris, Senin (28/6/2021).
Menhan Prabowo berkunjung ke Prancis, pekan lalu. Prabowo menandatangani persetujuan kerja sama dengan Menteri Pertahanan Prancis Florence Parly, di Paris, Senin lalu.
Perjanjian tersebut meliputi bidang intelijen, pelatihan, dan pendidikan militer; ilmu pengetahuan dan teknologi; industri pertahanan; pasukan pemelihara perdamaian; pemberantasan terorisme; serta pengembangan dan penelitian industri pertahanan, termasuk produksi bersama.
Prabowo berharap defence cooperation agreement atau persetujuan kerja sama pertahanan antara Indonesia dan Prancis dapat ditingkatkan.
Setidaknya ini merupakan ketiga kalinya Prabowo berkunjung ke Prancis. Pertemuan pertama terjadi pada 13 Januari 2020 dan kedua pada 21 Oktober 2020.
Tiga pertemuan tersebut menandakan bahwa kerja sama pertahanan antara Indonesia dan Prancis sudah melangkah ke tahap yang serius.
Dengan begitu, menurut peneliti dari LIPI, Muhamad Haripin, tak tertutup kemungkinan kerja sama itu sudah masuk ke taraf kontrak jual-beli peralatan persenjataan. "Harus dilihat bahwa kerja sama G to G (antar-pemerintah) ini sudah oke," ujar Haripin.
Kementerian Pertahanan di bawah kepemimpinan Prabowo dikabarkan tertarik mendatangkan sejumlah peralatan militer dari Prancis. Peralatan militer itu mulai dari pesawat tempur multi-peran Dassault Rafale hingga kapal selam Scorpene. Rafale digadang-gadang menjadi kandidat kuat pengganti pesawat F-5 E/F Tiger II TNI Angkatan Udara yang sudah dipensiunkan sejak Mei 2016.
Adapun untuk Scorpene, ketertarikan Kementerian Pertahanan terhadap kapal selam bikinan DCNS—kelompok industri Prancis yang berfokus pada industri pertahanan maritim—itu sudah tersiar sejak tahun lalu. Namun semangat pembelian Scorpene semakin tinggi setelah musibah tenggelamnya KRI Nanggala di perairan Bali, 21 April lalu.
Indonesia dikabarkan juga tertarik mengakuisisi dua jenis pesawat angkut, yakni pesawat pengisi bahan bakar udara Airbus A330 MRTT dan pesawat angkut serbaguna Airbus A400 M. Kabar teranyar, Kementerian Keuangan sudah menyetujui pinjaman senilai Rp 9,8 triliun untuk membeli dua unit A330 MRTT.
Berikut ini daftarnya seperti dilansir Koran Tempo (2/7/2021):
(Sumber: Koran TEMPO)Setelah melalui perundingan sepanjang tahun 2020, di tengah pandemi Covid-19, Menhan RI Prabowo Subianto dan Menhan Perancis Florence Parly menandatangani Perjanjian Kerja Sama Pertahanan (Defence Cooperation Agreement/DCA) di Paris (28/6).#KemhanRI pic.twitter.com/1rtffgjqJe
— Kemhan RI (@Kemhan_RI) June 30, 2021