"Corona dijadikan bahan dan alasan untuk menggulingkan Jokowi", kata sebuah postingan yang melintas di temlen.
"Harusnya kita bersatu, jangan ada lagi ajakan memecah yang membuat corona jadi konsumsi urusan politik", tambahnya lagi
Saya gak ngerti itu orang makan pake garem apa enggak ya? Kok bisa-bisanya ambil penilaian begitu.
Jokowi presiden, sudah pasti banyak yang bertanya apa yang akan dia lakukan dan menilai apa yang telah ia perbuat mengatasi corona. Yang bagus diapresiasi yang jelek akan dijadikan bahan untuk evaluasi.
Hampir 2 tahun negara ini bergelut dengan corona, wajar gak kalau kita menilai kinerjanya selama ini?
Ini bukan soal bersatu atau enggak. Justru meminta ia mengakui kekalahan dan mundur dari jabatan itu adalah bentuk rasa persatuan masyarakat, karena menilai apa yang dia lakukan gak ada hasil bagi negeri.
Yang kita bahas adalah masyarakat dan keselamatannya. Lebih luas dan lebih utama dari bahasan Jokowi seorang. Karena ia presiden, maka wajar kalau kita bertanya kinerja padanya. Ada konsekuensi yang harus ia terima atas perjalanan selama ini.
Kok bisa-bisanya penilaian kinerjanya dianggap bahan buat menggulingkan?
Jangan takut dengan kritik dan kemauan rakyat yang memintanya mundur. Jokowi punya berbagai kekuasaan yang bisa memilih mau menuruti atau mengabaikan dan bebal.
Sekuat apapun rakyat meminta ia mundur, kalau dia gak mau dan tetap mengangkang, ya gak akan terjadi. Masyarakat masih sangat sopan dan gak akan mungkin ada revolusi. Sekedar bersuara, mengapa pula ditakutkan?
Justru merekalah yang menyeret hal ini ke masalah kepentingan politik.
Yang diminta masyarakat: Jokowi mundur karena gak mampu atasi corona. Bahasan utamanya CORONA. Menyangkut nyawa ratusan juta rakyat. Tapi yang mereka lihat, terancammya singgasana sang raja.
Kami bersatu melawan corona, maka itu meminta kejantanan presiden buat mengakui kekalahannya karena ratusan juta rakyat nyawanya di ujung pedang. Butuh pengganti yang cerdas dan mampu menyelamatkan rakyat dari ancaman kematian.
Sedangkan kalian adalah pecundang. Yang hanya memikirkan keberlangsungan jabatan sang raja. Gak ada sedikitpun memikirkan bagaimana rakyat berjuang dalam badai saat ini.
Kalianlah yang membawa hal ini dalam kepentingan politik, bukan kami dan masyarakat yang memintanya mundur.
(By Setiawan Budi)