Anies Memang Luar Biasa
Saya menulis ini bukan sekedar menulis, tapi setelah mengamati dari tindakan para kepala daerah lain, dan para pejabat di pusat.
Anies bertindak sangat taktis dan tepat. Kapan harus keras dan kapan harus memaklumi. Untuk PPKM saat ini misalnya Anies sangat tegas menerapkannya, sehingga tidak heran ada penyekatan dimana-mana. Dan kemacetan di beberapa tempat itu sebetulnya bukan karena warga tidak patuh, tapi karena memang ada penyekatan, sehingga aktivitas warga yang sebagian masih WFO menumpuk di ruas jalan tertentu.
Di sisi lain, menyadari bahwa mereka yang Isoman (Isolasi Mandiri) tidak bisa dibiarkan begitu saja, Anies pun mulai hari ini akan membagi obat dan vitamin gratis diantar ke rumah. Ini memang bukan hanya Anies saja yang melakukan, Gubernur Jabar Ridwan Kamil juga melakukan.
Lalu beberapa waktu lalu dia juga melakukan tindakan yang tepat, di saat daerah lain belum menjalankan vaksin untuk anak dan remaja, Anies di DKI sudah mulai untuk anak-anak sekolah menengah ke atas.
Namun ada yang sangat luar biasa di luar tindakan nyara Anies, yaitu saat terjadi kelangkaan oksigen di mana-mana (di berbagai RS), Anies justru membuka posko-posko penyediaan tabung oksigen, salah satunya di Monas. Dimana RS-RS di DKI yang kekurangan oksigen tinggal mengambil saja.
Jujur soal oksigen ini sangat esensial, saya sebagai veteran penyandang covid dan pernah tergantung pada oksigen, bersaksi bahwa oksigen ini berkaitan dengan nyawa. Jadi apa yang dilakukan Anies ini menurut saya sangat menenangkan warga DKI.
Sementara itu mengantisipasi kalau toh terjadi ledakan covid di DKI, Anies juga menyiapkan ruang isolasi pasien covid di JIEXPO Kemayoran yang bisa menampung 24.000 pasien.
Sebaliknya coba lihat tindakan para pejabat di pusat? Bahkan mereka yang diberitanggungjawab mengendalikan covid? Hanya bicara atau mengumumkan aturan-aturan dengan berbagai istilah, namun tindakan nyatanya hampir zonk. Paling-paling bisanya hanya mengancam.
Dalam mengatasi pandemi seperti sekarang saya sepakat dengan apa yang disampaikan Presiden Jokowi bahwa kita harus bersatu. Masalahnya bagaimana bisa bersatu, kalau kebijakannya parsial, yang hilir (rakyat di dalam negeri) terus ditekan dengan berbagai aturan, tapi yang hulu dibiarkan terbuka yaitu Bandara, Pelabuhan dan perbatasan semua masih terbuka lebar, dan orang asing pun bebas melenggang masuk.
Kalau kita mau bersatu, mari pemerintah di pusat jangan buat kebijakan suka-suka, mari buat Indonesia bangkit dengan mengatasi pandemi ini dengan kebijakan dari hulu-hilir yang saling bertaut. Pusat tutup pintu sementara untuk orang asing, pemerintah daerah menjaga rakyat untuk menjalankan prokes dan terus melakukan vaksinasi.
Balik ke Anies, Bismillah semoga Jakarta sebagai tempat orang asing dari berbagai negara masuk, dan saat ini tercatat sebagai daerah yang banyak warganya terkena covid, segera bisa pulih dan entah kenapa saya kok haqul yakin Anies bisa mengatasi. Saya paham dan tau bagaimana cara berpikir Anies.
(Fb Naniek S Deang)
Posko oxygen Pemprov DKI di monas.. Terima kasih Pemprov @DKIJakarta dan mas Goodbener @aniesbaswedan yg cepat mengantisipasi kekurangan pasokan oksigen di fasilitas kesehatan... Maju terus dgn semangat Kolaborasi!! pic.twitter.com/7JEiuDuHNN
— Katak Pembina 走れ包 (@Reiza_Patters) July 5, 2021