Bagusnya gak usah pake PPKM lagi. Selesaikan secara adat aja..
Kalau gak berani lockdown, ya harus berani mutar haluan dengan syarat dan ketentuan berlaku.
Biarkan semuanya berusaha sembari mengawasi penerapan protokol kesehatan pada masing-masing warga. Perbanyak vaksin dan tes di ruang terbuka.
Kalau pake nama PPKM lagi dan ada hal-hal pelonggaran dengan alasan apapun, jadi lucu dan gumussh...
Kek begini, PPKM ketat tapi membolehkan makan di warteg selama 20 menit. Itu warteg ruang duduknya berdekatan. Walaupun diterapkan jaga jarak, gak akan menjamin jaga jarak gak menularkan virus. Karena pas makan pastinya gak pake masker.
Kebayang aja sama kang wartegnya, ketika dia kasih piring nasi sama pelanggannya, mulailah dia menghitung stopwatch ditangannya sembari bersuara...
"20 menit, selesai gak selesai..harap kumpulkan"
Makan di warteg serasa ikut ujian seleksi masuk satpol PP 😅😅
(Setiawan Budi)