JANGAN BENTURKAN PAK AMIEN RAIS DENGAN HABIBANA
Kemarin saya membaca postingan di WAG Keluarga, tuduhan Sengkuni kepada Pak Amien Rais. Beliau dianggap pengkhianat. Dan lagi-lagi berkhianat.
Kali ini kasus Buku Putih dan Pernyataan Pak Amien, Polri dan TNI secara Kelembagaan tidak terlibat pembunuhan sadis KM 50.
Habibana lewat Kuasa Hukum beliau, Pak Aziz Yanuar menganggap pernyataan Pak Amien Blunder. Masih terlalu Prematur.
Tuduhan sebagai Pengkhianat dan Sengkuni kepada Pak Amien pun mulai ramai. Sangat disayangkan. Begitu mudahnya barisan kita dipecah-belah.
Menurut saya Pak Amien tidak salah. Tanggapan Habibana juga tidak masalah. Maksud saya, beliau berdua benar.
"Maaf, apakah para sahabat bingung, bagaimana bisa disebuah perkara dua hal yang berbeda bisa sama-sama benar?"
Sebelum saya lanjut menjelaskan dalam kerangka Analisis Politik, bagaimana kalau saya kasih contoh sederhana.
"Kalau Sholat Subuh, diantara yang pakai Qunut dengan yang tidak pakai Qunut, siapa yang benar dan siapa yang salah?"
Bagi yang pemikirannya terbuka, tentu saja jawabannya baik yang pakai atau tidak pakai qunut, dua-duanya benar. Yang salah adalah yang tidak sholat subuh.
Diantara Tim Bubur diaduk dengan Tim Tidak Diaduk, siapa yang benar dan siapa yang salah?
Ya dua-duanya benar. Yang salah ya kalau misalnya Kelompok Relawan Makan Bakso, kabur ngga bayar!
Jadi di posisi ini, kita lihat Konsep Perjuangannya.
Pak Amien adalah seorang Politikus. Cara memahami pemikirannya harus seperti Politikus.
Sebaliknya Habibana adalah seorang Ulama. Cara memahami konsep perjuangan beliau adalah layaknya Ulama.
Seorang Politikus masih "berkompromi". Sedangkan jalan Perjuangan Ulama hanya mengenal Hitam dan Putih.
Jadi titik temunya dimana? Ya TUJUAN!
Makanya begitu mudah bagi saya tetap jadi loyalis Pak Prabowo. Karena saya fokus kepada tujuan. Bukan kepada Konsep dan Jalan Perjuangan.
Saya selama ini banyak dicerca oleh kawan-kawan. Dituduh dan difitnah sebagai Pengkhianat. Oportunis. Dan lainnya. Saya cuma tertawa. Selalu mengatakan, berbeda jalan asal satu tujuan itu tetap kawan. Tapi satu gerbong namun berbeda tujuan itu pada dasarnya adalah Pengkhianatan.
Jadi tujuan Pak Amien Rais itu masih sama dengan Habibana. Cuma konsep dan jalan perjuangannya memang berbeda.
Jadi tolonglah, buat sahabat semua. Berikan rasa hormat anda kepada sosok yang selama ini terbukti tidak pernah memperkaya diri sendiri. Tidak pernah Korupsi.
Sebaliknya, rasa kagum dan cinta kita tidak akan pernah berubah kepada Habibana. Beliau memang Keturunan Rasulullah. Imam Besar kita. Rela masuk Penjara. Ikhlas dizalimi. Padahal semuanya hanya demi umat. Demi Islam. Dan demi Rakyat.
(By Azwar Siregar)