Erdogan Akan Menjadi Presiden Seumur Hidup di Turki?
Beberapa waktu lalu presiden Vladimir putin berhasil mewujudkan gagasannya untuk memimpin Rusia hingga 2036 atau seumur hidupnya, kini langkah Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan disebut pengamat politik Turki memberi sinyal yang mirip dengan gagasan Putin tersebut.
Pada awal tahun ini Erdogan dalam pidatonya mengatakan bahwa sumber masalah Turki adalah pada konstitusinya yang selalu ditulis oleh para pemberontak.
Hal ini langsung menambah spekulasi bahwa Erdogan sedang mencari cara untuk memperpanjang pemerintahannya. Erdogan selama ini telah memerintah Turki hampir 20 tahun (sebagai perdana menteri sejak 2002 dan presiden sejak 2014).
Sebelumnya Erdogan memang menjadi sosok yang cukup lantang dalam menyuarakan perubahan konstitusi Turki. Di tahun 2017 ia mendorong perubahan konstitusi yang menciptakan presiden sebagai lembaga eksekutif tunggal dan menghapus jabatan perdana menteri (sistem presidensialisme).
Ia kemudian memenangkan pemilihan presiden 2018. Pemilu ini adalah fase pertama dari dua masa jabatan lima tahun potensial, di bawah aturan baru yang direvisi.
Turki sendiri dijadwalkan mengadakan pemilihan parlemen dan presiden pada Juni 2023. Ini berarti, jika menang lagi Erdogan akan kembali memimpin sampai 2028.
Kini Erdogan kembali mengajukan gagasan untuk merancang konstitusi baru guna menggantikan yang lama, yang sudah digunakan Turki sejak 1982. Konstitusi ini menetapkan lembaga pemerintahan Turki serta menetapkan prinsip dan aturan kepemimpinan negara bersamaan dengan tanggung jawabnya terhadap warga negaranya.
Menanggapi gagasan Erdogan, pihak oposisi yang dikenal sangat bertolak belakang dengan Erdogan yakni partai CHP menolak keras hal tersebut.
Kegelisahan partai oposisi yang menjunjung tinggi sekularisme ala Mustafa Kemal Ataturk ini terlihat sejak Erdogan terpilih sebagai presiden.
Mereka menilai kepemimpinan Erdogan sangat berbahaya karena didukung oleh kelompok islam garis kanan. Yang selama ini diduga terlibat dalam setiap kebijakan Erdogan dalam mengubur simbol-simbol sekuler di Turki, dan menggantinya dengan nilai-nilai Islam yang telah lama hilang.
Itulah beberapa fakta tentang situasi politik di Turki, semoga Allah jaga umat Islam di Turki dari kelompok sekuler.
[Selengkapnya Video]