[PORTAL-ISLAM.ID] Lifter andalan Indonesia, Eko Yuli Irawan, berhasil meraih medali perak di Olimpiade Tokyo 2021. Ia merebutnya dari nomor 61 kilogram dalam lomba di Tokyo International Forum, Ahad, 25 Juli 2021.
Medali emas diraih Li Fabin dari Cina dan medali perunggu direbut oleh Igor Son dari Kazakhstan.
Eko, 31 tahun, bersaing ketat dengan Li Fabin dalam upaya meraih gelar juara di kelas ini. Pada angkatan snatch, lifter yang menjuarai Kejuaraan Dunia 2018 ini menempati posisi kedua dengan angkatan 137 kilogram.
Untuk angkatan snatch ini, Eko kalah dari Li Fabin yang berhasil melakukan angkatan 141 kilogram. Posisi ketiga diraih oleh Yoichi Itokazu yang berhasil menorehkan angkatan 133 kilogram.
Pada angkatan clean and jerk, Eko berhasil mengangkat beban 165 kg. Total angkatan keseluruhan yakni 302 kilogram, membuat Eko Yuli menyumbangkan medali perak bagi Indonesia.
Lifter Cina, Li Fabin, melakukan angkatan clean and jerk yakni 172 kilogram, yang menempatkannya sebagai peraih medali emas dengan total angkatan 313 kilogram. Medali perunggu berhasil diraih oleh Igor Son asal Kazakhtan, dengan total angkatan 294 kilogram.
Keberhasilan kali ini menempatkan Eko Yuli Irawan sebagai peraih medali terbanyak untuk Indonesia di ajang olimpiade. Ia telah menyumbang dua perak dan dua perunggu.
Eko Yuli Irawan meraih medali pertamanya di Olimpiade Beijing 2008. Tampil di nomor 56 kilogram putra, atlet asal Metro, Lampung ini meraih medali perunggu dengan total angkatan 288 kilogram, terdiri dari 130 kilogram snatch dan 158 kilogram clean and jerk.
Empat tahun berselang Eko memutuskan naik ke kelas 62 kg. Walau sempat meraih medali perak di kejuaraan dunia 2009, Eko kembali meraih perunggu di Olimpiade London 2012. Total angkatannya 317 kilogram, terdiri dari 145 kilogram snatch dan 172 kilogram clean and jerk.
Pada Olimpiade Rio 2016, Eko yang masih tampil di nomor 62 kg untuk memperbaiki prestasinya. Walau angkatannya lebih enteng lima kilogram dari Olimpiade 2012, hanya 312 kilogram (142 kilogram snatch dan 170 kilogram clean and jerk), ia meraih medali perak.
Sebelum sumbangan Eko Yuli Irawan, angkat besi juga sudah mempersembahkan medali lain bagi Indonesia lewat Windy Cantika Aisah yang meraih perunggu. Cabang ini masih jadi satu-satunya penyumbang medali bagi Merah Putih pada Olimpiade Tokyo 2020 ini.
Profil Eko Yuli Irawan
Eko Yuli Irawan merupakan atlet angkat besi asal Lampung yang lahir di Metro, Lampung, 24 Juli 1989.
Eko Yuli Irawan lahir di lingkungan keluarga dengan perekonomian yang sulit sejak kecil.
Ayahnya, Saman adalah seorang tukang becak, sementara ibunya, Wastiah bekerja sebagai penjual sayuran.
Masa kecil Eko Yuli dihabiskan dengan menggembala kambing membantu kedua orang tuanya.
Kini Eko Yulianto telah menikah dengan seorang perempuan bernama Masitah.
Pernikahan mereka dikaruniai dua orang anak.
Saat ini, Eko Yuli dan keluarganya menetap di Kalimantan Timur.
Kiprah Eko Yuli Irawan di dunia angkat besi dimulai sejak ia menginjak remaja.
Saat itu, ia melihat anak-anak tengah berlatih angkat besi di sasana Yon Haryono. Ia tertarik untuk bergabung dan ikut berlatih bersama dengan yang lainnya.
Berbekal izin dari orang tuanya, Eko mulai mengakrabkan diri dengan barbel, ia pun secara rutin ikut berlatih di klub asuhan Yon Haryono tersebut.
Eko mulai merintis prestasinya saat tampil sebagai lifter terbaik di Kejuaraan Dunia Yunior 2007 di Santo Domingo, Republik Dominika, ia berhasil mendapatkan medali emas.
Pada ajang Asian Games 2018 yang diselenggarakan di Indonesia tepatnya di Jakarta-Palembang, Eko berhasil menyumbangkan medali emas ke lima bagi Indonesia.
Tahun berikutnya, Eko menyumbangkan total sebanyak empat medali di ajang SEA Games 2019 di Filipina.
Eko berhasil menyabet 2 medali emas, 1 medali perak dan 1 medali perunggu.
Rincian Prestasi Eko Yuli Irawan:
- Peringkat 8 kejuaraan dunia tahun 2006 di Santo Domingo, Republik Dominika, kelas 56 Kg dengan total angkatan 266 Kg.
- Medali emas Sea Games di Thailand, 2007
- Medali emas kejuaraan dunia yunior di Praha, Republik Ceko, 2007; sekaligus terpilih sebagai lifter terbaik pada ajang tersebut.
- Dua buah medali perunggu kejuaraan dunia 2007 di Chiang Mai, Thailand, di kelas 56 Kg.
- Medali emas PON XVII di Kaltim, 2008
- Medali Perak, Goyang 2009, kelas 62 kg
- Medali perak kejuaraan Asia di Kanazawa, Jepang, di kelas 62 Kg.
- Medali Emas Universiade, China, 2011
- Medali Perunggu, Paris 2011, kelas 62 kg
- Medali Perunggu Olimpiade London 2012
- Medali Emas Sea Games, 2013
- Medali Emas Dunia Angkat Besi di Almaty, Kazakhstan 2014
- Medali Perak Olimpiade Rio, Brazil 2016
- Medali Emas, Asian Games, Indonesia 2018
- Medali Emas SEA Games 2019
Eko Yuli Irawan of #INA takes #silver in the men’s 61kg #weightlifting event on his fourth #Olympics appearance.#StrongerTogether | @Tokyo2020 | @iwfnet pic.twitter.com/csXJ0XNE0M
— Olympics (@Olympics) July 25, 2021
(Sumber: Tempo, Tribunnews)