[PORTAL-ISLAM.ID] Pemerintah melalui PT Kimia Farma akan melakukan vaksinasi berbayar untuk individu atau mandiri bagi masyarakat. Layanan penjualan vaksin ini akan dibuka mulai hari ini, Senin (12/7/2021).
Wakil Menteri BUMN, Pahala N. Mansyuri, menyatakan Vaksinasi Gotong Royong (VGR) Individu dimaksudkan untuk mempercepat pembentukan kekebalan komunal (herd immunity), sehingga pemulihan perekonomian nasional dapat berjalan lebih cepat.
Biaya Vaksinasi untuk dua dosis total Rp 879.140 per orang.
Vaksinasi Berbayar ini menimbulkan banyak protes dan penentangan, tidak hanya dari masyarakat, tapi juga dari tenaga kesehatan.
Salah satu yang memprotes adalah dr. Berlian Idris, karena dulu Presiden Jokowi mengatakan vaksin untuk masyarakat tidak berbayar.
"Setelah polemik hebat, Desember 2020 Presiden @jokowi menyatakan vaksin #COVID19 gratis. Sekarang dengan dalih gotong royong, vaksin bisa dibeli di Kimia Farma. Apakah vaksin berbayar ini akan mengalahkan ketersediaan yang gratis?" kata dr Berlian Idris di akun twitternya @berlianidris, Minggu (11/7/2021).
Seperti diketahui, pada Desember tahun lalu, pemerintah awalnya berencana membagi kategori vaksinasi menjadi dua: ada yang gratis dan ada yang berbayar.
Namun setelah mendapat banyak protes masyarakat, akhirnya pemerintah memutuskan vaksinasi semua gratis, tidak ada yang berbayar.
[Kutipan berita saat itu: Presiden Joko Widodo mengumumkan bahwa pemerintah akan menggratiskan semua vaksin Covid-19.
Keputusan ini diambil setelah para pemangku kepentingan menerima banyak masukan dari masyarakat dan mengalkulasi ulang keuangan negara.
"Jadi setelah menerima banyak masukan dari masyarakat dan setelah melakukan kalkulasi ulang, melakukan perhitungan ulang mengenai keuangan negara, dapat saya sampaikan bahwa vaksin Covid-19 untuk masyarakat adalah gratis. Sekali lagi gratis, tidak dikenakan biaya sama sekali," kata Jokowi melalui tayangan YouTube Sekretariat Presiden, Rabu (16/12/2020).]
LOH KOK SEKARANG VAKSIN ADA YANG BERBAYAR???
BENAR-BENAR "KING OF LIP SERVICE".