[PORTAL-ISLAM.ID] Data angka kematian yang dihimpun pemerintah pusat untuk Kota Solo direspon Gibran Rakabuming Raka selaku pimpinan daerah tersebut.
Wali Kota Solo itu membantah pemaparan Koordinator PPKM Level 4 dan Level 3 Pulau Jawa-Bali, Luhut Binsar Pandjaitan dalam rapat terbatas pada Kamis (29/7)
Berdasarkan data Covid-19 Solo hingga Sabtu ini (31/7), jumlah warga Solo yang meninggal dunia tercatat ada sebanyak 914 orang.
Pada Kamis lalu, Luhut menyinggung perihal angka kematian Solo yang tinggi saat angkanya masih sebanyak 877 kasus.
"Sudah saya jelaskan. Yang jelas, jumlahnya itu tidak setinggi yang dipaparkan oleh Pak Luhut," ujar Gibran dikutip Sabtu (31/7).
Gibran mengakui bahwa angka kematian Covid-19 di Solo tingi, hanya saja mereka yang wafat bukan hanya berasal dari Solo.
"Angka kematiannya tinggi tapi pasiennya bukan dari Solo semua, itu lho. BOR (bed occupancy rate) tinggi tapi pasien bukan dari Solo semua. Sudah saya jelaskan data-datanya seperti apa," paparnya.
Maka adari itu, putra sulung Presiden Joko Widodo ini menegaskan bahwa data yang disampaikan Luhut tidak benar sepenuhnya.
"Data yang disampaikan Pak Luhut salah. Kemarin sudah datang timnya Pak Luhut dan sudah diberi penjelasan," tegas Gibran. [rmol]