[PORTAL-ISLAM.ID] Mantan Sekretaris Jenderal Kementerian BUMN, Said Didu menyoroti kebijakan pemerintah yang akan menyuntikan uang APBN sebesar Rp 106 triliun untuk sejumlah perusahaan negara.
Menurutnya, pemerintah harusnya fokus menyelesaikan pandemi Covid-19 yang hingga saat ini kasusnya masih terus bertambah.
“Di tengah kekurangan dana untuk tangani covid-19 dan kesulitan rakyat karena PPKM, ini malah memberikan PMN (Penyertaan Modal Negara) ke BUMN utk jalan Tol, Kereta Api Cepat dan menutupi kerugian perampokan Jiwasraya,” kata Said Didu dikutip Fajar.co.id di akun Twitternya, Kamis (15/7/2021).
Salah satu yang disoroti Said Didu adalah adanya suntikan dana ke PT Kereta Api Indonesia sebesar Rp11,1 Triliun.
Menurutnya, pemerintah lebih memilih menyelamatkan proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) dibanding membantu keuangan PT Garuda Indonesia.
“Sepertinya pemerintah lebih memilih selamatkan Kereta Api Cepat China Jkt-Bdg drpd selamatkan Garuda. Terlihat dari rencana pemberian PMN sbsr Rp 106 trilyun ke BUMN, diantaranya utk Kereta Api Cepat China Bandung – Jakarta dan tdk ada utk Garuda,” sebutnya.
Padahal kata Said Didu, pemerintah telah berjanji dalam pembangunan proyek di bawah tanggung jawab PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) tak akan menggunakan dana APBN.
“Mengingatkan janji manismu bahwa Kereta Api China tidak akan gunakan APBN dan tidak ada jaminan pemerintah. Sekarang minta PMN dll,” pungkasnya. [fajar]