Catatan Wawat Kurniawan:
Dari kacamata awam...
Jabatan setinggi itu (Kapolri) semua orang kepengen karena itu puncak karir seorang perwira, tapi yah kok ngurusin trotoar? Hanya karena gubernurnya Mimpi jadi Capres (capres kan CUMA calon), dan presiden masih mau melanjutkan jabatan meski press confrence bilang ga mau menampar, dijorokin dan terjebak (minimal orang yang dia percaya melanjutkannya demi menjaga stabilitas pribadinya yang banyak masalah).
Udah kemarin Pangdam ngurusin BALIHO sampe bawa Tank dan Pasukan Khusus, kemudian dianggap Berjasa karena patuhi keinginan Bos, bukan kehendak Negara, trus naik pangkat jadi Pangkostrad.
Lalu ayah mertua yang pengen banget mantunya jadi Panglima padahal bukan urusannya.
Lalu yang gegap gempita hingga buzzer semangat perjuangan berteriak merebut TMII (Taman Mini Indonesia Indah), tapi ga taunya cuma persoalan Hak Kelola bukan Assetnya karena Assetnya sejak awal sudah Milik Negara, begitu dikuasai Hak Kelolanya pusing karena harus mengeluarkan uang untuk bisa mengelolanya, sekarang nasibnya? Padahal itukan bisa dengan bicara baik-baik bukan teriak-teriak dan fitnah macam-macam gaya buzzer, kemudian bermimpi jadi Disney Land padahal konsep TMII bukan seperti Disney Land, karena TMII tempat untuk melestarikan Budaya Indonesia dan untuk Pendidikan.
Lalu Presiden telpon Kapolri untuk urusin Preman Tanjung Priok... duuuhhh.
Lalu Ahog teriak-teriak bikin kegaduhan atas Kartu Kredit, yang selama 20 bulan dia kerja di Pertamina dia yang nikmati Kartu Kredit tsb. Pertamina Rugi 11 Triliun itu karena Mafia MIGAS, bukan Mafia Kartu Kredit.
Lalu KPK dengan nama yang mengharuskan Wawasan Kebangsaan, tapi yang ditanya, antara Pancasila dan Agama, kamu pilih yang mana? Hanya karena banyak kader partai merah yang ditangkap KPK karena Korupsi, dimana seharusnya KPK Melindungi Koruptor dgn revisi UU KPK yg baru..
Ngelola negara ini kok jadi dangkal banget yah...
[fb]