[PORTAL-ISLAM.ID] Koran The Washington Post Amerika menyoroti naiknya pamor dan dukungan terhadap Hamas, sementara pamor Mahmood Abbas (Fatah) mulai habis. Bahkan ini terjadi sebelum muncul laporan buruknya kinerja Abbas selama agresi Israel ke Jalur Gaza.
Dalam laporannya, surat kabar itu mengulas kondisi di kamp Al-Amari di Ramallah, yang dulunya dipenuhi dengan gambar mendiang Presiden Yasser Arafat di dindingnya, dan bendera kuning gerakan Fatah.
Kamp itu selama beberapa dekade merupakan benteng Fatah, tetapi posisi dan otoritas Abbas telah menyebabkan banyak kadernya menyatakan posisi yang berbeda hari ini. Dan kini malah dihiasi dengan bendera hijau Hamas.
The Washington Post menyebutkan perang 11 hari Israel-Gaza telah menyebabkan pergeseran dukungan rakyat Palestina. Kemampuan perlawanan, terutama Al-Qassam, sayap militer Hamas disebut mampu melepaskan lebih dari 4000 roket ke Israel. Kemampuan ini membuat publik Palestina terpukau bukan hanya di Jalur Gaza (yang dikuasi Hamas) namun juga di Tepi Barat (yang dikuasai Fatah) dan seluruh wilayah Palestina termasuk kamp-kamp pengungsi.
The Washington Post menyatakan, hal itu terjadi meski kerja keras Otoritas Palestina, Israel dan Amerika berusaha mengekang popularitas dan dukungan kepada Hamas di Tepi Barat. Namun akhirnya bendera yang muncul ke permukaan adalah bendera hijau Hamas. Ini menjadi pemandangan luar biasa yang belum terjadi sebelumnya selama beberapa tahun terakhir.
Koran WP menyatakan, naiknya popularitas Hamas dibarengi dengan menurunnya pengaruh Otoritas Palestina secara tajam, juga presidennya Mahmoud Abbas. Bahkan presiden Palestina yang satu ini mendapatkan kritikan keras dan luas bahkan dari teman-temannya sesama Fatah karena merespon serangan Israel dengan sangat lemah.
Koran WP menilai bahwa apa yang terjadi terakhir ini semakin merumitkan usaha Presiden Amerika, Joe Biden untuk kembali memberikan perhatian kepada Otoritas Palestina setelah empat tahun dibiarkan dan dicuekin. (PIP)