[PORTAL-ISLAM.ID] Cadangan emas seberat 20 ton senilai $1,2 miliar telah ditemukan di provinsi timur Turki, Aฤri, menteri industri dan teknologi Turki mengumumkan pada Kamis, 10 Juni 2021.
Selain itu, cadangan perak 3,5 ton, senilai $2,8 juta, juga ditemukan di wilayah yang sama, kata Menteri Mustafa Varank pada upacara peletakan batu pertama fasilitas baru perusahaan pertambangan emas Turki Koza Altin di Aฤri.
Fasilitas senilai $ 160 juta, yang akan mempekerjakan 500 orang secara langsung dan tidak langsung dan menyediakan 2.000 pekerjaan, memiliki kepentingan besar bagi perekonomian Turki dan kawasan, ujar Menteri Varank.
Fasilitas ini diharapkan dapat memulai pengecoran emas pada kuartal terakhir tahun 2022, tambahnya.
Dia mengatakan survei dan eksplorasi terus menemukan lebih banyak emas di tambang.
Menyinggung sektor pertambangan Turki, dia mengatakan 13.000 orang bekerja di sektor ini, dengan investasi mencapai $6 miliar hingga saat ini.
"Turki, yang pada awal 2000-an tidak dapat menghasilkan satu gram emas pun, tahun lalu menghasilkan 42 ton emas di 18 tambang aktif meskipun ada pandemi," kata Varank, menyoroti pencapaian pertambangan di bawah kekuasaan AKP, partai bentukan Erdogan yang mulai berkuasa sejak 2001.
Sementara sebelum tahun 2001, semua kebutuhan emas Turki dipenuhi oleh impor, sekarang produksi emas Turki mengurangi defisit negara saat ini sebesar $2,4 miliar per tahun, katanya, menambahkan: "Tapi kami tidak menganggap upaya ini cukup, kami akan maju dengan banyak proyek baru yang akan membawa sektor ini lebih jauh."
Varank mengatakan bahwa sepanjang sebagian besar sejarah republik Turki, tidak pernah memprioritaskan pertambangan.
Dia menjelaskan: "Sampai awal 2000-an, emas tidak diproduksi (di Turki). Apakah itu karena tidak ada emas (di sini)? Tentu saja tidak. Turki menempati urutan ke-12 di dunia dalam hal cadangan emas, dan terbukti ketika kita melihat potensi ini, malah masuk di antara lima besar."
"Negara kita tertinggal dalam produksi emas karena kelalaian, kurangnya visi, bahkan ketidakmampuan," tambahnya.
Dia menekankan bahwa Pusat Penelitian dan Aplikasi Elemen Tanah Langka akan didirikan di Universitas Munzur Turki untuk penelitian dan pengembangan serta kegiatan manufaktur untuk produk teknologi tinggi di bidang-bidang seperti penerbangan, elektronik, dan otomotif.