Pandangan Jerusalem Post Tentang Turki Era Erdogan:
1. Taktik strategi Erdogan menciptakan keributan dengan Yunani, sama sekali gimnick. Target sebenarnya adalah: Kawasan Mediterania.
2. Produksi Alutsista dan pamer senjata modern Turki, tujuannya membangkitkan kebanggaan umat Islam, bahwa sebagian mereka terwakili. Lalu kemudian merintis NATO Islami bersama Pakistan.
3. Dengan dukungan Pakistan dan Rusia, Turki mengejar kemampuan Nuklir, lalu kemudian bergerak maju ke Al-Quds melalui Syiria.
4. Upaya Turki memberangus Organisasi Pemberontak PKK/PYD, targetnya merangkul bangsa Arab. Lalu kemudian leluasa melakukan eksplorasi gas di Mediterania Timur.
5. Turki serius memasuki 5 besar dunia, di bidang politik, ekonomi, militer. Bergabung ke forum negara-negara adidaya.
6. Target selanjutnya, bisa merangkul Gaza melalui Cyprus dan menyingkirkan peran AS di kawasan untuk kemudian mendirikan khilafah.
7. Perang Syiria bagi Israel adalah Perang entitas. Jika Syiria lepas dari pangkuan AS, maka gelombang jihad akan ditabuh. Turki dan Rusia akan menjadi sumber dan suplier senjata bagi kalangan mujahidin.
8. Maka dipastikan, Irak dan Mesir akan mengikuti jejak yang sama, dan AS akan gigit jari. Semua negara tadi akan berada dalam perlindungan Turki.
9. Sementara kita terlambat menghambat pesatnya kemajuan Turki di alutsista udara. Turki kini sukses membangun kekuatan udara yang terbukti powerful.
10. Walau sejak lama Israel membackup pemberontak Kurdi vs Turki dengan senjata, namun wujud mereka kini hampir punah.
11. Hanya yang tersisa adalah Mediterania Timur yang harus terus dikawal oleh Uni Eropa secara bersama. Turki hampir mencapai kemampuan mengalahkan Eropa. Sebab Turki telah menyiapkan pangkalan militer dan rudal pintar di Cyprus.
12. S400 telah terpasang di sepanjang pantai Mediterania yang kemungkinan bisa menjejak level kemampuan tempur Uni Eropa seluruhnya.
13. Jika sendirian saja Turki bisa mencapai kemampuan superior, bayangkan jika ide terbentuknya NATO Islami. Waktu kini berpihak kepada Turki, yang kini jelas-jelas menjadi musuh Israel.
14. Ketika kita mampu kalahkan Turki, itu sama halnya mengalahkan kekuatan Islam. Sebaliknya, jika gagal mengalahkan Turki, maka kita tidak bisa menghambat laju Islam. Ketika itu, Israel untuk sekedar menjalankan ritual, berkat kebaikan hati Palestina. Kalian akan mendengar adzan berkumandang di Teluk Aviv dan Al-Quds. Bisa dipastikan, tak akan ada lagi Yahudi yang tersisa.
15. Maka kita harus memaksimalkan peran rezim-rezim Arab dan Iran agar terus merintangi Turki. Tidak boleh terjadi lagi Turki bisa menyatukan bangsa-bangsa kawasan.
(Dr. Nandang Burhanudin)