TUHAN, VIRUS CORONA dan RADIKALISME
Oleh: Dr. Moeflich Hasbullah
Ada pertanyaan, radikal mana antara Corona dengan Radikalisme?
"Pertanyaannya salah. Justru corona itu sumber radikalisme dan sebuah radikalisme yang amat dahsyat. Corona itu teroris global. Dia menteror penduduk dunia dan telah membunuh banyak manusia. Masyarakat dunia sekarang menghadapi common enemy tanpa ampun: wabah menular global atau pandemik global yang dinamai Covid-19."
Apakah itu konspirasi atau takdir Tuhan?
"Telah terjadinya adalah takdir, produsennya sangat mungkin konspirasi manusia, sudah banyak analisis dan penjelasan rasional tentang itu dari para ahli politik ekonomi global."
Jadi itu takdir juga? "Tuhan mewujudkan takdir-Nya sebagiannya melalui tangan² manusia."
Tuhan terlibat dong dalam menyengsarakan manusia? "Manusia yang menyengsarakan dirinya sendiri melalui kekalahannya dalam persaingan saling mendominasi ekonomi dan kekuasaan antar manusia, antara kebaikan dengan keburukan. Itu urusan manusia sepenuhnya. Takdir-Nya mengikuti hasil² akhir usaha manusia."
Lalu, bagaimana sikap kita andaikan corona itu benar² sebuah konspirasi? "Laksanakan prosedur kesehatan!!"
Bagaimana dengan isu radikalisme yang masih saja dihidupkan?
"Radikalisme sekarang itu adalah wabah covid-19. Radikalisme agama sudah tenggelam dibawah radikalisme wabar menular. Pemerintah sudah tak perlu capek² lagi mencegah radikalisme karena radikalisme telah dilemahkan oleh covid-19."
Lalu bagaimana dengan orang-orang yang terus saja menghimbau untuk mewaspadai radikalisme di tengah wabah covid yang mengkhawatirkan setiap orang dan membuat gerak semua orang sekarang terbatas dimana-mana, yang orang semua sekarang bukan berpikir radikalisme tapi wabah corona? "Ya bagus, corona memang harus selalu diwaspadai oleh setiap individu."
Bukaaan .... maksudnya bukan radikalisme corona tapi radikalisme agama. "Oooh ... kayaknya mereka sedang terpapar virus corona."
Kenapa bisa begitu? "Lha jelas kan? Sebagai korban radikalisme mereka sudah merasakan, makanya mewanti-wanti untuk waspada dan hati-hati."
Korban radikalisme? "Iya virus corona."
Tapi yang mereka maksud adalah agama? "Iya karena pengaruh virus itu."