[PORTAL-ISLAM.ID] Film Hollywood The Misfits mendapat kecaman keras karena menggambarkan Timur Tengah sebagai 'Negara-negara Teroris'.
Film yang dibintangi Pierce Brosnan ini juga disebut 'tidak bermoral' karena dianggap menjadi panutan kiasan Islamofobia tentang Timur Tengah dan Muslim.
TRT yang mengutip laporan Doha News menuliskan bahwa dalam beberapa adegan disebutkan Qatar adalah 'Jazeeristan' dan pusat Ikhwanul Muslimin yang mendorong kaum teroris, sementara tentara bayaran Abu Dhabi digambarkan sebagai pahlawan.
Film yang dibiayai oleh FilmGate Production yang berbasis di UEA dan bermitra dengan Paramount Pictures ini mengundang kritikan keras para pengamat dan netizen, salah satunya seorang jurnalis Palestina terkemuka, Jamal Rayyan.
Ia menggambarkan film ini tidak masuk akal, dan menuduh Abu Dhabi berusaha mengungguli Israel dalam mendistribusikan propaganda.
Sutradara dan penulis Film The Misfits, Emirati Mansoor Al Dhaheri, juga mendapat kritikan tajam karena sepanjang film nama-nama Arab diolok-olok karena tidak bisa dimengerti.
Akademisi Qatar Muhammad Al Kubaisi juga mengutuk penggambaran negara dalam film tersebut.
"Mereka menggunakan Hollywood dan memproduksi film berjudul The Misfits, yang menelan biaya lebih dari 50 juta dolar untuk merusak reputasi Qatar dan menuduh masyarakat damainya melakukan terorisme," kata Al Kubaisi di Twitter.
"Saya tidak tahu persis mengapa UEA ingin merusak reputasi Qatar, apakah karena kami Muslim dan bersatu dengan Tuhan?" katanya.
Film ini menceritakan kisah sekelompok pencuri, di mana karakter utamanya adalah Pierce Brosnan yang memerankan Richard Pace. Dari dalam penjara berkemanan tinggi ia merencanakan pencurian emas batangan dari sebuah negara bernama Jazeeristan. Tujuannya adalah mencegah negara itu membiayai teroris dengan emas batangan.
Pierce Brosnan kemudian melarikan diri dari penjara itu dan berhasil mencuri jutaan emas.
Ini bukan pertama kalinya Hollywood terlibat dalam penggambaran Islamofobia terhadap orang-orang Arab dan wilayah tersebut.
Pada tahun 2006 sebuah film dokumenter berjudul 'Reel Bad Arabs: How Hollywood Vilifies a People' menganalisis lebih dari 1.000 film dan bagaimana sebagian besar film tersebut secara negatif menggambarkan penduduk wilayah tersebut. [RMOL]