[PORTAL-ISLAM.ID] Dr. Zakir Naik muncul memikul amanah Islam menjelaskan penyelewengan umat terdahulu terhadap ajaran Allah yang ada dalam kitab suci mereka. Masya Allah di tangan beliau banyak sekali non-muslim menjadi muallaf.
Penyelewengan dan kesalahan umat terdahulu termaktub jelas dalam Al-Qur'an. Pengikutnya masih berpegang teguh dengan penyelewengan itu sampai sekarang. Turunnya Al-Qur'an sebagai pembeda dan penjelas mana ajaran yang benar dan mana yang salah. Maka dakwah Islam mengajak kepada ajaran yang yang benar menurut Al-Qur'an.
Hebatnya Dr. Zakir Naik mampu menunjukkan poin-poin krusial dalam ajaran mereka yang bertentangan dengan apa yang mereka yakini sekarang. Poin-poin itu termaktub dan bisa dibaca di kitab suci mereka. Penjelasan inilah yang banyak menarik para pemikir dan peneliti non-muslim menjadi muallaf. Mereka tidak mau terus-terus direcoki doktrin yang salah dan terus mencari kebenaran.
Salahkah metode dakwah Dr. Zakir Naik ini? Pertama, di mana salahnya? Apakah Dr. Zakir Naik menghina atau merendahkan? Atau mengajarkan kebencian? Tidak, beliau hanya mengungkapkan kebenarannya. Apakah beliau tidak berhak mengungkapkan kebenaran dari penyelewengan mereka? Kalau tidak, lalu apa kita akan benarkan penyelewengan itu? Seperti penyelewengan bahwa Al-Masih itu Tuhan misalnya.
Anehnya ada pula orang yang mengatakan Dr. Zakir Naik bukan ulama, cara dakwahnya salah dan tuduhan lainnya dengan dalih bahwa Zakir Naik adalah DPO pemerintah India. Aneh bin ajaib. Beliau menjadi DPO karena mendakwahkan Islam dan mengungkapkan kebenaran. Tentu saja orang-orang zalim tidak suka. Lalu apa kita katakan Dr. Zakir Naik telah melakukan kesalahan karena membuat orang-orang zalim ini murka? Malah sebaliknya, ini menandakan bahwa Dr. Zakir Naik telah melakukan hal yang benar!
(By Yahya Ibrahim)