[PORTAL-ISLAM.ID] Bintang Liverpool Sadio Mane telah menyumbangkan hampir setengah juta pound (Rp 10 miliar) untuk membangun rumah sakit di kota kelahirannya Bambali, Senegal.
Desa terpencil di Senegal itu belum memiliki fasilitas medis seperti itu sebelumnya. Mane membangun rumah sakit ini karena ayahnya meninggal ketika dia berusia tujuh tahun setelah dia tidak dapat mencapai rumah sakit tepat waktu untuk dirawat karena masalah perut.
Pemain muslim berusia 29 tahun itu sebelumnya telah menyumbangkan £250.000 (Rp 5 miliar) untuk membangun sebuah sekolah di Bambali. Sekarang dia telah menggandakan jumlah itu untuk membantu membangun rumah sakit, bertemu dengan presiden Senegal, Macky Sall, untuk secara resmi memberikan fasilitas itu kepada negara bagian.
Rumah sakit akan memiliki beberapa fasilitas seperti perawatan bersalin, fasilitas gigi dan ruang konsultasi.
Mane sebelumnya telah berbicara tentang kematian ayahnya di film dokumenter Made in Senegal, tentang hidupnya. "Dia sempat sakit perut, tapi karena tidak ada rumah sakit, kami mencoba pengobatan tradisional," kata Mane.
"Mereka membawanya ke desa dan dia meninggal di sana. Ada banyak pemberontak saat itu, jadi tidak ada cara untuk membawanya pulang. Mereka memilih untuk menguburnya di sana."
Tragedi seperti inilah yang menjadi alasan bagi Mane dalam menyumbangkan rumah sakit bagi negaranya.
Mane tumbuh di desa pertanian kecil, bermain sepak bola dengan batu atau buah jeruk ketika tidak ada bola yang bisa mereka miliki. Ini adalah dunia yang jauh dari kota besar seperti ibu kota Senegal, Dakar.
Mane sendiri diketahui kerap menghabiskan libur musim panas kompetisi dengan berkunjung ke Senegal. Selama masa jeda itu, Mane telah menghabiskan banyak uang untuk fasilitas-fasilitas sosial di negaranya seperti sekolah, supermarket, hingga tempat ibadah.
(Sumber: Goal)