Oleh: Azwar Siregar
"Bang lagi ramai di TL tuh, ada ajakan Syukuran dari Seknas ngga jelas yang menduetkan Pak Jokowi dengan Pak Prabowo?"
"Dengan adanya gerakan-gerakan yang ngga jelas, misal mau menduetkan Pak Jokowi dengan Pak Prabowo, itu artinya di Pilpres 2024 Pak Prabowo sudah ngga ada lawan yang sepadan. Nah muncullah gerakan-gerakan anti konstitusi. Karena secara Konstitusi Pak Jokowi ngga mungkin bisa maju lagi. Masa jabatan Presiden di Negara kita kan dibatasi dua kali?"
"Terus kenapa ada Gerakan Jokowi-Prabowo, bang?"
"Karena di 2024 Pak Prabowo sudah ngga ada lawan yang sepadan. Apalagi duet dengan Mbak Puan. Ya jelas menang. Maka para Cebong memunculkan wacana yang pokoknya bisa mengganjar eh mengganjal Pak Prabowo jadi Presiden. Sayangnya kawan-kawan kita yang sekarang berbalik arah malah terbawa arus permainan mereka. Padahal kalau kita kembali lagi kompak bersatu, mendukung dan percaya kapada Pak Prabowo, menangis darah Denny Siregar CS dan Kaka Pembinanya si Jenderal Tua itu"
"Sebenarnya apa sih Bang yang membuat beberapa pihak berjuang mati-matian menolak Pak Prabowo jadi Presiden"
"Jawabannya terpaksa kita kelompokkan.
Pertama kelompok manusia yang sesat dan menyesatkan. Mereka ini sejak 2014 sudah bertugas menghancurkan reputasi Pak Prabowo. Misi mereka pokoknya bagaimanapun Pak Prabowo tidak boleh jadi Presiden. Mereka adalah kelompok pelacur politik dan penjual bangsa. Mereka ini adalah para Cukong dan peliharaannya. Bagi para Cukong ini, seorang Nasionalis Sejati seperti Pak Prabowo sama berbahayanya dengan seorang Ulama Lurus seperti Beliau yang sekarang dikriminalisasi. Karena kepentingan bisnis mereka menjual kekayaan bangsa ini jelas akan hancur kalau Presidennya seorang Nasionalis Sejati atau seorang Ulama yang lurus. Makanya mereka menggelontorkan dana tidak terbatas termasuk memelihara buzzer untuk menghancurkan reputasi orang-orang seperti Pak Prabowo atau para Ulama Lurus".
"Terus kelompok yang lainnya siapa bang?"
"Yah kawan-kawan kita. Mereka bukan kelompok sesat atau menyesatkan. Tapi justru mereka kelompok terang. Orang-orang baik. Hanya saja mereka memandang politik terlalu lugu. Melihatnya hitam dan putih. Baik dan buruk. Kadangkala mereka malah lupa, politik bukan agama. Kalau agama syariatnya jelas. Sementara Politik adalah permainan yang penuh dengan segala macam intrik. Tidak ada kawan dan lawan yang abadi. Tapi yang ada adalah tujuan yang abadi. Makanya saya selalu fokus ke tujuan bukan alur permainan"
"Oh, pantes saja kemarin kawan-kawan malah rame meributkan ulah Seknas ngga jelas, itu ya bang?"
"Iya. Padahal kalau kita kembali bersatu. Kita tinggal mewujudkan cita-cita 2019 yang tertunda. Indonesia yang Adil dan Makmur. Apa ngga tertarik kita gantian menjadikan Denny Siregar, Ade Armando, Abu Janda, Kuthadi dan luwak lainnya jadi Oposisi?"
"Tertarik sih bang, tapi..."
"Jangan banyak tapi-tapi. Hanya dengan menggengam kekuasaan kita bisa mewujudkan cita-cita kita selangkah demi selangkah. Indonesia yang Adil dan Makmur. Baldatun toyyibatun warobbun ghafur..."
(19/5/2021)