[PORTAL-ISLAM.ID] Menteri Pertahanan RI Prabowo Subianto menyatakan Isu kritis di Laut China Selatan harus dihadapi dengan sangat realistis.
Prabowo menyampaikan hal ini dalam pertemuan virtual menteri pertahanan negara ASEAN dan delapan negara mitra (ADMM-Plus) yakni India, China, Australia, Amerika Serikat, Rusia, Jepang, Selandia Baru, Uni Eropa dan Korea Selatan pada Rabu (16/6/2021).
Dia menilai semua pihak harus memahami kepentingan nasional negara-negara besar di kawasan dengan demikian semua permasalahan bisa diselesaikan. Prabowo mengakui China merupakan determinan atau penentu utama di kawasan dan dunia.
Namun, dia juga mengingatkan China harus memahami dan menghormati kepentingan strategis dari Amerika Serikat, India, Australia, Jepang, Korea Selatan dan Uni Eropa yang juga berpartisipasi dalam produktivitas ekonomi dan menentukan kesejahteraan dunia.
“Kita yakin China dipimpin oleh para pemimpin yang bijaksana begitu juga Amerika Serikat merupakan dipimpin oleh negarawan yang bijaksana,” jelas Prabowo dalam keterangan resminya.
Mantan Danjen Kopassus itu menyatakan para pemimpin kekuatan dunia saat ini memiliki tanggung jawab kepemimpinan di masing-masing pundaknya dan masa depan dunia ditentukan oleh kebijaksanaan.
Dalam pertemuan ADMM-Plus ke-8 kali ini dihadiri oleh Menteri-Menteri Pertahanan negara-negara ASEAN dan Menteri Pertahanan negara-negara plus antara lain Menteri Pertahanan Australia Peter Dutton, Penasihat Negara dan Menteri Pertahanan Nasional China Wei Fenghe, Menteri Pertahanan India Shri Rajnath Singh, Menteri Pertahanan Jepang Kishi Nobu, Wakil Menteri Pertahanan Federasi Rusia Jenderal Andrey Kartapolov, Menteri Pertahanan dari Selandia Baru Peeni Henare, Menteri Pertahanan, dari Amerika Serikat Lloyd J Austin III.
(Sumber: Indonesiainside)