Sampai sekarang saya masih menganggap para Sahabat yang putar haluan membenci Pak Prabowo dengan saya tetap satu tujuan.
Karena pada dasarnya tujuan kita sama. Adil dan Makmur untuk rakyat Indonesia.
Persamaan kita juga sangat banyak. Sebut saja sama-sama sayang Bang Anies, Cinta dan Hormat kepada IB, kritis kepada Mr. Wi dan anti kepada si Kumis Sikat Toilet.
Berarti sebenarnya kita memiliki begitu banyak persamaan. Sedangkan perbedaan kita cuma satu, kami masih loyalis Pak Prabowo sedangkan kawan-kawan (Untuk Saat ini) menarik dukungan.
Kalau kami yang loyalis Pak Prabowo disebut Pemuja buta, sepertinya tidak. Minimal bagi diri saya pribadi.
Kalau semisal di 2024 Pak Prabowo memilih tidak maju dan katakanlah beliau meminta mendukung Bang Anies. Saya pasti mendukung Bang Anies.
Tapi kalau misalnya beliau ngga maju dan meminta mendukung Mas Ganjar, di sisi lain ada Bang Anies. Saya pastinya tetap akan memilih Bang Anies. Karena pilihan terbaik kedua menurut saya adalah Bang Anies setelah Pak Prabowo.
Tentu saja saya tetap berharap Pak Prabowo maju. Minimal satu periodelah untuk mengembalikan Negara kita kepada Demokrasi yang sesungguhnya. Mengembalikan Indonesia kembali jadi Macan Asia.
Disisi lain, kawan-kawan yang menginginkan Bang Anies maju jadi Capres. Tapi misalnya beliau malah tetap mendukung Pak Prabowo. Dan lebih memilih melanjutkan menjaga dan membangun Kota Jakarta, satu periode lagi, gimana?
(By Azwar Siregar)
