[PORTAL-ISLAM.ID] Komunitas yang mengatasnamakan atlet bulutangkis Solo Raya mendeklarasikan dukungannya pada Anies Baswedan sebagai kandidat presiden 2024.
Anies dinilai sebagai sosok yang tepat untuk menggantikan Presiden Joko Widodo melalui pemilu tahun 2024. “Orangnya tidak sombong, mau ngobrol sama masyarakat,” kata Agung Wahyudi, salah satu deklarator, dalam keterangan tertulis yang diterima KONTAN, Sabtu (4/6/2021).
Agung, yang juga pelatih di PB Kirun Jaya Solo, menambahkan, atlet bulu tangkis Solo Raya sempat dikunjungi Anies saat sedang latihan pada April 2021. “Pas waktu nengok ke sini, beliau menyemangati kami terutama pemain muda agar bisa berprestasi,” ujar Agung.
Yang menarik, deklarasi dukungan yang berlangsung pada Sabtu, 4 Juni 2021 tersebut berlokasi di GOR Bulutangkis Billy Beras di Masaran, Sragen, Jawa Tengah milik pengusaha beras Billy Haryanto. Sebelumnya, di tempat itu pula, Billy mendeklarasikan Joglo Kemenangan Anies Capres 2024 pada April 2021.
Sebagai catatan, selama ini Billy dikenal sebagai salah satu pendukung fanatik Jokowi dalam pemilu 2014 dan pemilu 2019. Lokasi fasilitas olahraga miliknya di Sragen juga menjadi posko kemenangan Jokowi pada dua pemilu lalu.
Nah, Billy menyatakan, dirinya memang saat ini mendukung Anies sebagai kandidat presiden 2024. Dia juga mengizinkan lokasinya sebagai tempat deklarasi dukungan bagi Anies. “Semua sebenarnya spontan saja. Tapi saya memang mendukung,” tandas kepada KONTAN, Minggu (5/6/2021).
Dia menegaskan, pilihan sikap tersebut sekaligus wujud penolakan atas wacana jabatan presiden tiga periode. Maklum, belakangan ini terus dimunculkan gagasan untuk memperpanjang masa jabatan presiden tiga periode.
“Apa pun bentuknya, perpanjangan tiga periode jabatan presiden harus ditolak. Tidak bagus. Harus belajar dari masa Soeharto,” tandas Billy.
Wakil Ketua Umum Persatuan Pengusaha Penggilingan Padi dan Beras (Perpadi) Jakarta itu menyatakan, kekuasan yang terlalu lama rentan memicu penolakan dan gejolak dari bawah.
“Saya katakan terus terang seperti itu karena Pak Jokowi orang baik. Jangan sampai Pak Jokowi dijlomprongake (disesatkan dan dikorbankan) elite partai,” kata Billy.
Ia lantas mengingatkan, ide presiden tiga periode sama saja mencederai perjuangan reformasi 1998. “Percuma sampe berdarah-darah tahun 1998 buat melengserkan Suharto. Makanya, jangan sampai terjadi lagi. Tragedi tahun 1998 sangat-sangat mahal,” kata dia.
(Sumber: KONTAN)