[PORTAL-ISLAM.ID] Nama Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, kini tengah laris jadi target sejumlah partai politik untuk diusung di Pemilihan Presiden 2024. Elektabilitas yang selalu tinggi berdasarkan hasil survei sejumlah lembaga, jadi faktor ketertarikan parpol untuk mengusung Anies.
PDI Perjuangan mulai mewacanakan duet Puan Maharani-Anies Baswedan di 2024. Memang, ini baru sebatas wacana yang diapungkan salah satu politikus PDIP, Effendi Simbolon. Tapi, publik tetap menilai wacana ini berpeluang terwujud jika mendapat restu Ketum PDIP, Megawati Soekarnoputri.
Demikian pula dengan Partai Golkar yang tengah mencari kandidat paling tepat untuk dipasangkan dengan Airlangga Hartarto di Pilpres 2024. Sebagai salah satu tokoh dengan elektabilitas tinggi, Anies pun masuk radar Golkar untuk diduetkan dengan Airlangga.
Situasi ini terbilang menarik. Karena menunjukkan perubahan angin dari kedua partai politik besar tersebut.
"Bukannya selama ini Anies itu di-framing enggak bener, enggak bisa kerja, terkait kelompok-kelompok radikal intoleran, bahkan juga tudingan-tudingan yang berbau SARA, tapi kenapa kedua partai oposisi Anies itu berbalik kepincut?" ujar pengamat politik Andi Harianto Sinulingga, Kamis (3/6/2021).
"Apa itu artinya Anies sudah bener? Sudah baik kerjanya, sudah toleran dan tidak radikal, sudah tidak lagi politisasi ayat dan mayat?" sambungnya.
Lanjut Andi Sinulingga, berbaliknya arah kedua partai besar oposisi Anies itu jadi hal yang positif dan baik bagi perpolitikan Indonesia.
"Kepincutnya kedua partai tersebut kepada Anies menguak tabir bahwa tuduhan-tuduhan radikal radikul, intoleran, enggak bisa kerja, dan sebagainya itu hanya tuduhan kosong semata, itu hanya tuduhan-tuduhan politik semata. Politik stigmatik yang sama sekali tidak produktif bagi negeri ini," papar Andi Sinulingga.
"Klaim-klaim diri paling NKRI, paling Pancasilais, dan paling berwawasan kebangsaan itu juga sama, politik stigmatig saja. Dan itu terbukti, habis klaim paling Pancasilais enggak lama terbukti korupsi uang rakyat," sindirnya.
Andi Sinulingga pun berharap rakyat akan semakin terbuka pikirannya untuk tidak mudah termakan dengan pola politik stigmatik seperti model orde lama dan orde baru. Bahwa dalam politik semua bisa terjadi, kawan menjadi lawan, dan lawan menjadi kawan.
"Semoga laris manisnya Anies pertanda baik bagi negeri kita tercinta ini," tutup Andi Sinulingga.
(Sumber: RMOL)