[PORTAL-ISLAM.ID] Presiden RI Joko Widodo tidak mempersoalkan poster "Jokowi: The King of Lip Service" yang diunggah Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Indonesia (BEM UI) di media sosial.
Hanya saja, Kepala Negara mengingatkan bahwa Indonesia memiliki budaya tata krama dan sopan santun.
"Ingat, kita ini memiliki budaya tata krama, memiliki budaya kesopansantunan," kata Jokowi melalui tayangan Youtube Sekretariat Presiden, Selasa (29/6).
Politisi Partai Demokrat, Syahrial Nasution mencoba mempraktikkan itu. Mengkritik dengan tata krama dan sopan santun.
Hasilnya seperti ini, "tolong, pecat Kepala Kantor Staf Presiden (KSP) Moeldoko". Syahrial meletakkan diksi "tolong" di awal kalimat.
"Saya ingin kritik Pak Presiden Jokowi dengan sopan dan santun: Tolong, pecat KSP Moeldoko. Pegawai Istana yang tidak patuh hukum dan tidak beretika," kata Deputi Balitbang DPP Partai Demokrat itu kepada wartawan, Rabu (30/6).
Jelas Syahrial Nasution, setelah Moeldoko membegal Partai Demokrat dan akhirnya kalah, mantan Panglima TNI itu terus membuat perlawanan.
Anehnya, Moeldoko menggugat keputusan pemerintah dalam hal ini Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (HAM).
"Dia membegal Partai Demokrat dan kalah. Tapi masih berusaha menggugat keputusan Menkumham, Yasonna H. Laoly, memaksakan kehendak. Ini kritik Pak," ucap Syahrial Nasution, yang juga dia posting di Twitter.[rmol]