[PORTAL-ISLAM.ID] Deddy Corbuzier baru-baru ini mengundang ahli hukum tata negara, Refly Harun ke podcastnya.
Selain Refly Harun, dihadirkan juga 'pemuda tersesat' Coki Pardede dan Tretan Muslim.
Refly Harun selama ini dikenal sebagai "corong" oposisi yang selalu mengkritik rezim Jokowi.
Di podcast Deddy ini, Refly Harun menegaskan kritik yang dilontarkannya terhadap pemerintah adalah terhadap kebijakan dari pemangku kepentingan, bukan menyerang personal.
"Kalau saya ngomong sesuatu itu ya, saya punya patokan. Pertama, tidak boleh personal. Kalau misalnya kita mengkritik sesuatu itu yang kita kritik kebijakannya, jadi bukan kita kritik orangnya," ungkap Refly Harun.
"Misalnya, maaf ya, Presiden Jokowi gemuk atau tidak gemuk, tidak ada persoalan. Mau belah tengah atau pinggir, tidak ada persoalan. Hidungnya seperti apa gak ada persoalan, tapi persoalan kita adalah kebijakannya," lanjut Refly.
Coki Pardede menyela Refly Harun, bahwa kritik terhadap pemerintah yang dilontarkan (kalau tidak elegan) bisa memunculkan atau berdampak timbulnya polarisasi (konflik) diantara rakyat sendiri.
Refly Harun menjawab dengan cerdas, bahwa polarisasi itu bukan disebabkan oleh adanya kritik terhadap pemerintah (sekeras atau sekasar apapun kritik).
"Buktinya, polarisasi ini kan baru terjadi di era sekarang ini. Dulu era presiden sebelumnya tidak ada itu terjadi polarisasi (terpecahnya sesama rakyat)," ujar Refly Harun.
Bahkan kritik di era Presiden SBY sangat luar biasa. Sampai-sampai SBY digambarkan sebagai Kebo. Foto SBY ditaruh di pantat Kerbau. Demo menuntut lengserkan SBY terjadi berkali-kali.
Refly Harun menjelaskan bahwa polarisasi yang terjadi sekarang ini karena penguasa (rezim Jokowi) setelah menang pilpres masih memelihara buzzer pendukung. Sehingga terjadilah 'perang' antara pihak oposisi (rakyat) dengan pihak pendukung rezim.
Semestinya, kata Refly, setelah menang Pilpres, presiden terpilih itu harus memposisikan dirinya sebagai Presiden untuk seluruh rakyat Indonesia, bukan menjadi presidennya khusus para pendukung.
Seharusnya, ungkap Refly, setelah selesai Pilpres, maka seharusnya cuma ada dua pihak: Penguasa dan Rakyat. Dimana penguasa punya kewajiban melayani dan melindungi rakyatnya, dan rakyat berhak untuk mengkritik dan mengingatkan penguasa. Jangan malah rakyat dihadap-hadapkan dengan sesama rakyat.
Refly Harun memang KEREN CADAS!!!
SIMAK SELENGKAPNYA video: