Sama Seperti KPK, Film Animasi Nussa Dituduh Taliban
Para pendengung yang rajin berteriak toleransi, senyatanya mereka yang tidak toleran.
Mereka yang gemar menyeru berhenti memberi stigma, justru mereka yang menebar stereotip kebencian.
Propaganda bahwa film ini mempromosikan radikalisme, khilafah dan sebagainya sungguh tidak berdasar mengingat CEO Visinema Pictures, Angga Dwimas Sasongko yang jadi sutradara versi layar lebarnya Film Nussa adalah seorang penganut Kristen.
Teringat saya, cuplikan testimoni pegawai KPK yang tak lulus Tes Wawasan Kebangsaan. Namanya Andre Dedy Nainggolan. Dalam dokumenter Endgame besutan Watchdoc, sambil tertawa, dia menjelaskan bahwa dirinya bukanlah anggota kelompok radikal seperti Taliban, tapi Saliban.
“Oh saya bukan Taliban, tapi saya Saliban,” ujarnya.
Adapun yang dimaksud olehnya ia merupakan seorang penganut Nasrani.
"Bentuk kebencian yang paling kuat adalah yang berakar pada ketakutan," tulis novelis Inggris George Elliot.
“Kebencian itu seperti api yang akan membakar habis segalanya,” tegasnya.
(By Anugrah Roby Syahputra)