[PORTAL-ISLAM.ID] Jagat nasional belakangan heboh lantaran kritik keras yang dilayangkan Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Indonesia (BEM UI) terhadap Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Jokowi dicap sebagai "The King of Lip Service" alias Raja Membual lantaran sering mengobral janji manis yang kerap tidak direalisasikan.
Kritikan itu disampaikan melalui postingan BEM UI di akun media sosialnya.
"Jokowi kerap kali mengobral janji manisnya, tetapi realitanya sering kali juga tak selaras. Katanya begini, faktanya begitu. Mulai dari rindu didemo, revisi UU ITE, penguatan KPK, dan rentetan janji lainnya," tulis BEM UI.
Publik terhenyak! Mahasiswa yang dinilai sudah mati suri itu, kini bangkit kembali.
Pemanggilan para pengurus BEM UI oleh pihak rektorat tak menyurutkan langkah mereka.
Peretasan akun-akun pengurus BEM UI pasca kritik penguasa, tak menggoyahkan mereka.
Bahkan, dukungan mengalir deras.
Kebangkitan BEM UI kemudian mendapat support dari kalangan mahasiswa dari universitas-universitas lain.
BEM-BEM yang lain ikutan bangkit.
BEM Unud Dukung BEM UI: Mayoritas Masyarakat Setuju Substansi yang Disampaikan
BEM Universitas Udayana (Unud) Bali mendukung kritik BEM UI terhadap Presiden Jokowi. BEM UI menyebut Jokowi king of lip service.
Wakil Menteri Kebijakan Nasional BEM Unud Riski Dimastio mengatakan, kritik tersebut lahir dari hasil kajian akademis yang dilakukan oleh mahasiswa. Ia menilai ada proses kajian komperhensif di balik aksi tersebut.
"Konten yang disajikan oleh BEM UI merupakan hasil pemikiran kritis yang berbasis data dan ilmiah, terdapat kajian komprehensif di setiap isunya. Dan mayoritas masyarakat setuju terkait subtansi yang di gulirkan bahwa Jokowi cenderung plin-plan antara pernyataannya dan kebijakan yang ada," kata dia, Senin (28/6), seperti dilansir kumparan.
Riski mengatakan, sikap rektorat yang memanggil BEM UI adalah upaya pemberangusan kebebasan berpendapat. Pemanggilan tersebut sekaligus menandakan matinya demokrasi di kampus dan di muka publik.
BEM Malang Raya: Bunyi dari Istana Hanya Bualan
Ketua BEM Malang Raya Zulfikri Nurfadhilla menilai semua ucapan yang keluar dari Istana Negara saat ini hanya berujung pada omong kosong semata dan menjadi alat pukul bagi yang melawan kekuasaan.
Hal itu ia sampaikan untuk mendukung BEM Universitas Indonesia (UI) yang memberikan julukan kepada Presiden Joko Widodo sebagai 'King of Lips Service'.
"Di saat yang sama, segala bunyi yang terdengar dari Istana hanya berujung pada bualan semata yang pada akhirnya menjadi alat pukul bagi siapapun yang melawan dengan relasi kuasa," kata Zulfikri dalam keterangan resminya yang dikutip Selasa (29/6/2021), seperti dilansir CNNIndonesia.
BEM UGM Juga Beri Gelar Jokowi: Presiden Orde (Paling) Baru
Kampus almamaternya Presiden Jokowi ternyata malah duluan memberi gelar Jokowi sebagai "Presiden Orde (Paling) Baru.
Pemberian gelar ini dilakukan BEM Universitas Gadjah Mada (UGM) tepat di hari ulang tahun Jokowi pada 21 Juni 2021 lalu.