INI MENTERI AGAMANYA KEMANA?
Waktu dia jadi komandan Ansor dan Banser, saya demen banget nyentil dirinya. Keseringan nyentil, sampe dia kegerahan. Akun twitter dan FB sayapun di blok, gak bisa nimbrung lagi dalam setiap ocehannya.
Begitu dia diangkat jadi Menag, secara pribadi saya malah happy. Gak ada kemarahan atau jengkel atas pilihan presiden pada dirinya.
Justru jabatan Menag adalah tantangan yang akan membuktikan apakah pemikiran dan kehebatannya selama ini bisa dibuktikan.
Selama ini jabatan Menag emang selalu jadi milik NU. Berbagai kasus dan masalah yang ada, seharusnya jabatan Menag gak perlu lagi diberikan pada NU.
Sayangnya, Menag sebelumnya malah gak mengemban amanah dengan baik. Bukan berasal dari NU, tapi kepemimpinannya malah selalu menimbulkan kehebohan. Alhasil reshufle terjadi dan jatah NU dikembalikan dengan terpilihnya dia saat ini.
Reshufle yang terjadi sebenarnya sudah diprediksi gak akan membawa dampak perubahan yang berarti. Karena sosok yang menggantikan Fahrul Rozi dinilai belum cakap walaupun pengalaman dirinya di Ansor dan menjadi anggota DPR RI.
Setelah berjalan, mulai terbukti...
Menag baru hanya bisa lantang meneruskan agenda radikal radikul, tapi menjadi kerupuk disiram air saat tugas utamanya malah terabaikan.
Mengurus ibadah haji, sepertinya Menag sudah tidak perlu diajarkan lagi. Puluhan tahun negara ini telah berkontribusi mengirimkan jemaahnya ke Tanah Suci, yang menjadikannya agenda rutin dalam kegiatan tahunan.
Dan seharusnya, dia udah paham apa yang harus dilakukan. Walaupun tahun kemarin absen mengirim karena kebijakan kerajaan Saudi yang menutup ibadah haji karena pandemi corona.
Tahun ini kerajaan Saudi membuka ibadah haji dengan persyaratan khusus. Hanya negara yang bisa memenuhi persyaratan yang dibolehkan masuk dengan kuota yang terbatas. Harusnya negara Indonesia dengan sejarah yang ada, bisa mendapatkan kuota haji dengan mudah.
Tapi kok malah sebaliknya. Negara ini malah seperti anak tiri yang ditolak kedatangannya oleh Saudi.
Sepertinya persoalannya hanya komunikasi yang terputus. Dan seorang Menag seperti mati kutu atas sikap Saudi. Dan lucunya, yang melobi malah Luhut dan komisaris Garuda. 🤣
INI MENTERI AGAMANYA KEMANA...???
Kok malah Luhut yang dimajukan? Kok malah komisaris perusahaan yang sedang bangkrut yang disodorkan?
Yenni Wahid mungkin beranggapan, kalau Saudi membuka kuota bagi jemaah Indonesia, maka Garuda bisa menjadi maskapai yang mengantarkan jemaah ke tanah suci. Kan lumayan, Garuda dapat pemasukan. Gitu gak ya? 🤔
Mungkin juga Luhut khawatir apabila Yaqut yang maju. Karema bersemangat dengan radikal radikul, takutnya saat bertamu menemui dubes Saudi. Begitu lihat jubah dan sorban, itu dubes malah dipaksa nyanyi lagu Indonesia raya dan hapalin Pancasila, sebagai bukti jangan ada radikal bin radikul diantara kita 😂
Mau minta kuota haji, malah ngelakuin hal gitu. Bisa marah Saudi..
"Ente Bahlul..!!!, selagi ente menterinya, jangan harap negara ane kasih kuota ke negara ente. Nehiiiii..!!!!"
Anyep kan...😝😝
Maka majulah Luhut sebagai mediator ulung. Vote Luhut jadi Menag, kalau kuota haji tahun ini kita dapatkan.
Yipiiiiiii...
(By Setiawan Budi)