[PORTAL-ISLAM.ID] Mengisi forum Syawalan Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Riau, Rabu (2/6/2021) Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Haedar Nashir mengungkapkan bahwa kunci kemajuan Muhammadiyah ditopang oleh keikhlasan para pegiatnya.
“Saya sudah hampir mengunjungi banyak pelosok, rasanya, menjadi pimpinan Persyarikatan itu belum seberapa kalau kita sampai ke pelosok-pelosok, ada yang mengurus amal usaha dengan apa adanya dan semangat yang luar biasa di pelosok-pelosok terjauh dan kita belajar dari mereka sebenarnya,” ungkap Haedar.
Nilai keikhlasan merawat Muhammadiyah itu menurutnya juga menopang para pimpinan sehingga mampu menjaga amanah dengan baik karena telah terbebas dari ambisi pribadi di luar pengabdian kepada Persyarikatan.
“Orang Muhammadiyah ketika menjadi pimpinan Muhammadiyah ya harus selesai dengan dirinya. Tidak lagi ada ambisi-ambisi yang melampaui dirinya. Ketika kita ngurus Muhammadiyah ya sejak awal sampai terakhir ya ngurus Muhammadiyah. Nah itulah yang membuat orang punya trust (kepercayaan) pada kita. Dan itu wujud dari transformasi kita tanpa kita merasa tazakkuh, paling bersih, paling benar, paling baik,” jelas Haedar.
“Istilahnya, itu kalau kehidupan karir dan apa yang kita miliki dalam hidup itu, ya Insyaallah kami berkecukupanlah dari profesi yang kami geluti sejak awal. Saya pikir orang Muhammadiyah pada umumnya begitu,” tambahnya.
“Orang menghargai kita, kesahajaan kita tanpa membuat kita rendah diri kemudian kelebihan kita tanpa berkacak pinggang di hadapan lain. Itu menjadi kekuatan dan itu transformasi dari kesalehan tokoh-tokoh kita,” imbuhnya.
Haedar lalu mengungkapkan bahwa poin inilah yang menurut Haedar membuat Muhammadiyah mendapatkan kepercayaan dari banyak kalangan di berbagai komunitas.
“Alhamdulillah, di tingkat nasional saya sering bertemu para tokoh dari berbagai kalangan juga dengan pemerintah, mereka punya trust dengan Muhammadiyah. Salah satunya adalah karena orang-orang Muhammadiyah terpercaya, maka kami jaga betul trust itu,” tutup Haedar, yang berkiprah di Muhammadiyah sejak masih pelajar dan menjadi Ketua Umum Ikatan Pelajar Muhammadiyah pada periode 1983-1986.
(Sumber: Muhammadiyah)