[PORTAL-ISLAM.ID] Modal mengarungi kehidupan ini adalah keyakinan dan optimisme. Sepahit segetir dan sekelam apapun peristiwa yang terjadi, jangan sampai membuat putus harapan.
Mereka yang hari ini mendekam di penjara, bisa jadi kelak akan menjadi penghuni Istana.
Dan sebaliknya mereka yang sekarang menjadi penghuni Istana, bisa jadi kelak akan mendekam di penjara.
Begitulah sejarah mengajari kita. Dan sejarah adalah pengulangan peristiwa. Sejarah tak pernah dusta.
“Pagi sahabat, orang yang dipenjara hari ini bisa saja kelak tinggal di istana. Dan sebaliknya orang yang tinggal di istana hari ini kelak tinggal di dalam penjara. Itu banyak contohnya dalam sejarah sejak zaman nabi Yusuf sampai zaman demokrasi modern,” ujar Fahri Hamzah dalam salah satu twitnya.
Hidup ini berputar... hidup ini dipergilirkan... yang di atas tak selamanya di atas... yang dibawah tak selamanya di bawah... itulah Sunatullah...
وَتِلْكَ ٱلْأَيَّامُ نُدَاوِلُهَا بَيْنَ ٱلنَّاسِ وَلِيَعْلَمَ ٱللَّهُ ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ وَيَتَّخِذَ مِنكُمْ شُهَدَآءَ ۗ وَٱللَّهُ لَا يُحِبُّ ٱلظَّٰلِمِينَ
“Dan masa (kejayaan dan kehancuran) itu Kami pergilirkan diantara manusia (agar mereka mendapat pelajaran); dan supaya Allah membedakan orang-orang yang beriman (dengan orang-orang kafir) supaya sebagian kamu dijadikan-Nya (gugur sebagai) syuhada'. Dan Allah tidak menyukai orang-orang yang zalim.” [QS Ali Imran: 140]