"Civil Society Watch"
Oleh: Abdul Gaffar Karim (Dosen Fisipol UGM dan Pasca Sarjana UII)
"Negara perlu dikontrol, pemerintah perlu dikontrol, tapi kelompok-kelompok masyarakat juga perlu dikontrol," begitu kata seorang dosen di sebuah universitas di dekat pusat kekuasaaan. Untuk tujuan itulah dia membentuk Smartwatch, eh Civil Society Watch.
Pertama-tama, sebagai sesama dosen, ijinkan saya meminta maaf atas kekhilafan kolega seprofesi ini. Mari kita doakan agar dia selalu dalam lindungan Allah.
Kedua, mari saya klarifikasi: tak semua dosen berpikir slenco seperti itu. Masih banyak yang tetap berpikir lurus bahwa civil society bertugas mengawasi, bukan diawasi.
Dalam masyarakat memang diperlukan pengawasan. Tapi pengawasan itu dilakukan untuk menjaga keamanan dan ketertiban.
Harus ada negara yang mengawasi agar tidak ada maling, begal, rampok, rudapaksa, klithih, pelanggaran lalu-lintas, dan semacamnya.
Tapi secara politik, yang disebut civil society itu tak perlu diawasi. Tradisi mengawasi civil society itu adalah milik otoritarianisme dan tiranisme, bukan milik demokrasi.
Al faatihah...
___
*Sumber: fb pemulis