[PORTAL-ISLAM.ID] JAKARTA - Habib Rizieq Shihab menuding staf khusus Presiden Joko Widodo (Jokowi) Diaz Hendropriyono terlibat dalam insiden tewasnya 6 laskar Front Pembela Islam (FPI). Diaz Hendropriyono membantah tuduhan itu.
"Bisa aja. Nggak-lah (terlibat)," kata Diaz saat dihubungi detikcom, Kamis (10/6/2021).
Diaz menilai pernyataan Rizieq mengada-ada. Dia menyebut tuduhan itu tidak jelas arahnya ke mana alias ngalor-ngidul.
"Ngomong kok ngalor-ngidul. Bisa aja Rizieq buat berita. Orang nggak jelas" kata dia.
Tudingan itu disampaikan Habib Rizieq dalam persidangan di Pengadilan Negeri Jakarta Timur (PN Jaktim), Kamis (10/6/2021).
Habib Rizieq sebagai terdakwa membacakan nota pembelaan atau pleidoi atas tuntutan 6 tahun penjara dalam kasus Tes Swab RS Ummi Bogor. Awalnya dia menuding upaya jaksa menuntutnya itu merupakan upaya jahat.
"Karena semua itulah saya tidak kaget dengan tuntutan sadis JPU (jaksa penuntut umum) untuk memenjarakan saya selama 6 tahun sebab sejak awal rekayasa kasus ini sudah sangat nyata dan kasatmata," ucap Habib Rizieq dalam sidang di PN Jaktim, Kamis (10/6).
Habib Rizieq kemudian memaparkan soal penembakan 6 anggota laskar FPI yang mengawalnya hingga akhirnya tewas. Habib Rizieq menuding bila Diaz Hendropriyono berada di balik penembakan 6 laskar itu.
"Apalagi saat pertama kali saya ditahan dalam kasus kerumunan Petamburan, pada tanggal 12 Desember 2020 salah satu Staf Presiden Bidang Intelijen Diaz Hendropriyono yang diduga kuat terlibat dalam pembantaian 6 laskar pengawal saya pada tanggal 7 Desember 2020, langsung memposting pesan singkat dalam akun Instagram dan Twitter resminya dengan bunyi 'Sampai Ketemu di 2026'," kata Habib Rizieq.
"Ini isyarat jelas tentang rencana mengkandangkan saya untuk waktu yang lama. Diaz sebagaimana ayahnya AM Hendropriyono masih belum puas dengan pembantaian 6 laskar pengawal saya, sehingga masih terus mengejar agar saya dihukum berat," imbuhnya.
(Sumber: Detikcom)