BORONG SENJATA PRABOWO
Karena ditagging kawan-kawan di Isu Pengadaan Alutsista di Kemenhan, saya akan mencoba menjelaskan sikap saya.
Tapi sekali lagi ini sikap saya pribadi. Karena kalau mau informasi lebih pasti, apalagi ingin tahu sikap Pak Prabowo, seharusnya kawan-kawan bisa meminta Penjelasan kepada Dahnil Anzar Simanjuntak.
Saya sudah pernah menceritakan, kesaksian Paman saya sendiri. Seorang Perwira Pertama TNI AD yang sekarang ditempatkan di Kementerian Pertahanan. Di bagian Anggaran.
Menurut beliau, Pak Prabowo adalah sosok Pimpinan yang sangat teliti. Berkali-kali di Rapat Kemenhan, Pak Prabowo selalu menekankan semua team-nya di Kemenhan agar jangan pernah bermain-main dengan Anggaran. Tentu saja dengan style gaya beliau yang keras dan kadang meledak-ledak.
Saya kira hal ini sejalan dengan informasi lain yang pernah saya terima. Di masa Periode Pertama Pak Jokowi, Pak Prabowo bahkan sudah pernah siap untuk rekonsiliasi dengan syarat beliau diserahkan tanggung jawab untuk perbaikan Militer dan Pertahanan Negara.
Makanya ketika terjadi Rekonsiliasi "Nasi Goreng", dibenak saya langsung tercetus pemikiran "Pasti ada hubungannya dengan ide beliau untuk Militer/Pertahanan".
Ternyata betul. Pak Prabowo jadi Menteri Pertahanan.
Dari sini saja seharusnya kita bisa melihat, orang ini memang Nasionalismenya benar-benar semurni emas 24 Karat. Beliau bersedia jadi "Pembantu" rival politiknya. Bekas Anak Didik Politiknya. Asal bisa berguna untuk membenahi Pertahanan Indonesia.
Kalau Pak Prabowo mau, seharusnya jadi Menkopolhukam juga beliau tinggal dikasih. Tapi saya kira bukan jabatan yang sedang beliau kejar. Makanya beliau memilih jabatan fungsional yang bisa langsung untuk mewujudkan cita-citanya memperbaiki Pertahanan Negeri ini.
Terus apa hubungannya dengan isu yang berkembang sekarang?
Sepanjang yang saya pahami. Dan kalau misalnya saya sendiri yang menjadi Pak Prabowo, tentu saja saya juga akan lebih memilih untuk menunjuk orang-orang terdekat saya untuk mewujudkan cita-cita saya memodernisasi Alutsista Negeri ini.
Jadi sepanjang tidak menabrak aturan atau Undang-undang yang berlaku, saya kira sah dan wajar-wajar saja yang dilakukan Pak Prabowo menunjuk orang-orang kepercayaannya.
Lebih baik Pak Prabowo menunjuk Perusahaan (kalau ngga salah masih dibawah Yayasan milik Kemenhan ya?) yang berisi orang-orang yang beliau percayai daripada Swasta yang bisa saja membocorkan data militer kita.
Tapi tentu saja, sebagai bagian dari sebuah sistem Pemerintahan yang selama ini sangat korup, wajar rakyat curiga dan harus ikut berperan aktif untuk mengawasi belanja modernisasi Alutsisa yang jumlahnya konon terbesar dalam sejarah Negara kita.
Sampai sekarang saya kira nama Pak Prabowo masih bersih. Belum pernah terlibat masalah Korupsi. Toh kalaupun Anak buahnya pernah bersalah, beliau tidak membela. Beliau mempersilahkan untuk diproses Hukum dan ditindak sesuai Undang-undang yang berlaku.
Jadi sikap pribadi saya, sepanjang tidak bertentangan dengan aturan atau Undang-undang yang berlaku, monggo dilanjut Mas Bowo....
(By Azwar Siregar)