[PORTAL-ISLAM.ID] JAKARTA - Letjen TNI Dudung Abdurachman menjadi salah satu nama yang disinggung Habib Rizieq dalam pleidoi. Pleidoi itu terkait kasus data swab yang membuat Habib Rizieq dituntut 6 tahun penjara.
Letjen TNI Dudung Abdurachman ialah mantan Pangdam Jaya yang pernah beberapa kali bersinggungan dengan Habib Rizieq. Salah satunya saat dia mengerahkan pasukan untuk menurunkan baliho dan poster Habib Rizieq.
Dalam pleidoi, Habib Rizieq meyakini bahwa kasus kerumunan dan data swab yang menjerat dirinya merupakan sebuah operasi intelijen hitam berskala besar. Menurut Habib Rizieq, setelah acara Maulid Nabi di Petamburan pada 14 November, serangan terhadap dirinya semakin masif.
Habib Rizieq menyebut bahwa pada 19 November 2020, daerah rumahnya di Petamburan didatangi pasukan elite TNI, yakni Kopassus AD, Marinir AL serta Paskhas AU.
"Mereka lewat sambil berhenti sebentar dengan menyalakan sirine di mulut Gang Markas Besar FPI, sehingga masyarakat resah," kata Habib Rizieq di Pengadilan Negeri Jakarta Timur, Kamis (10/6/2021).
Keesokan harinya, Habib Rizieq heran saat Dudung tiba-tiba menantang perang FPI. Ia pun yang memerintahkan pasukannya untuk menurunkan baliho Habib Rizieq.
"Pangdam Jaya Mayjen TNI Dudung Abdurrahman saat apel Kodam Jaya di Monas tanpa sebab yang jelas mengancam dan menantang perang FPI, lalu menurunkan pasukan perang lengkap dengan kendaraan tempur panser dan lainnya hanya untuk menurunkan baliho ucapan selamat datang HRS di Petamburan dan tempat lainnya di Jakarta dan sekitarnya," papar Habib Rizieq.
"Padahal FPI bukan milisi bersenjata, melainkan ormas sosial keagamaan yang banyak bergerak di bidang dakwah dan kemanusiaan, bahkan di berbagai Daerah FPI sering turun bareng dengan TNI dan Polri dalam menanggulangi bencana alam," imbuh dia.
Saat ini, Dudung Abdurachman mendapat promosi menjadi Pangkostrad. Pangkatnya pun sudah menjadi Letjen TNI. Habib Rizieq pun mengaku sudah tahu mengenai promosi itu.
"Kini, Sang Pangdam yang sukses dalam operasi penurunan baliho diangkat menjadi Pangkostrad, saya doakan semoga dengan jabatan barunya berani mengerahkan pasukan ke pertempuran bukan ke Petamburan, khususnya ke Papua untuk melawan para teroris separatis yang sedang merongrong NKRI dan membunuhi aparat dan warga sipil," pungkas Habib Rizieq. [Kumparan]