[PORTAL-ISLAM.ID] ANKARA - Turki melemparkan kecaman keras atas pernyataan Amerika Serikat (AS) yang menyebut serangan ke Gaza adalah bentuk pembelaan diri. Ankara menegaskan, sejak kapan membantai warga sipil tidak bersalah adalah bentuk pembelaan diri.
"Membantai warga sipil. Memaksa warga Palestina meninggalkan rumah mereka dan menduduki tanah mereka. Menyerang masjid. Membunuh anak-anak yang tidak bersalah. Sejak kapan semua kekejaman itu dianggap sebagai pembelaan diri?" kata Direktur Komunikasi Kepresidenan Turki, Fahrettin Altun.
"Apakah AS tidak bereaksi terhadap pembantaian dan aksi teroris ini?" lanjut Altun di akun Twitternya, seperti dilansir Anadolu Agency pada Kamis (13/5/2021).
Ketegangan meningkat di lingkungan Sheikh Jarrah di Yerusalem Timur sejak pekan lalu, ketika pengadilan Israel memerintahkan penggusuran keluarga Palestina, yang kemudian ditunda.
Warga Palestina menunjukan solidaritas dengan penduduk Sheikh Jarrah dengan melakukan aksi demonstrasi, yang mendapat respon keras pasukan Israel. Bahkan sampai Masjid Aqsa turut diserang pasukan Israel.
Hamas kemudian merespon dengan melancarkan serangan rudal terhadap Israel. Tel Aviv kemudian membalas, dengan melancarkan serangan membabi buta terhadap Gaza yang menyebabkan ratusan orang tewas dan lainnya luka-luka.
Kementerian Kesehatan di Gaza melaporkan hingga Jumat pagi WIB (Kamis malam waktu setempat), sebanyak 109 orang tewas (syahid insya Allah), 28 diantaranya adalah anak-anak dan 15 wanita. Sementara yang luka-luka mencapai 621 orang.
Ministry of Health in Gaza: 109 martyrs until the moment, 28 of them are children and 15 women. 621 injuries #GazaUnderAttack
— Farah Baker (@Farah_Gazan) May 13, 2021