[PORTAL-ISLAM.ID] Badan Kordinasi Faksi-faksi Perlawanan menegaskan, penjajah Israel gagal memprediksi respon balasan perlawanan, bentuk, kelanjutan dan intensifikasinya. Ditegaskannya bahwa pertempuran “Pedang Al-Quds” telah menetapkan aturan baru bagi penjajah zionis.
Juru bicara Badan Kordinasi, Abu Ahmad dalam konferensi persnya di Gaza (Jumat, 21/5/2021) mengatakan, “Ketika kami menebar ancaman, maka kami merealisasikannya, ketika kami memberi peringatan, maka kami lakukan, dan ketika kami memutuskan perang, maka kami lakukan peperangan, bahkan kami terapkan aturan baru bagi penjajah, yang akan berdampak lebih baik dengan izin Allah.”
Kami tak akan terima infiltrasi penyerangan terhadap bangsa kami setelah hari ini, dan kami tak akan membiarkan agresi terhadap warga dan tempat suci kami di manapun tanpa respon, pernyataan dan kehadiran pejuang perlawanan dengan izin Allah, lanjut Abu Ahmad.
Abu Ahmad menambahkan, “Penjajah kembali gagal mencapai tujuannya saat melancarkan pembantaian keji membunuh warga sipil dan menghancurkan rumah dan bangunan.”
Sama halnya dengan kegagalan mereka saat membuat strategi penculikan dan pembunuhan para pimpinan dan anggota perlawanan, dan salah perkiraan saat melancarkan blockade dan agresi, sehingga mengira Gaza tidak sempat memikirkan wilayah Palestina lainnya.
Abu Ahmad menyebutkan, penjajah zionis telah gagal memperkirakan bahwa warga Palestina di Tepi Barat, Al-Quds (Yerusalem) dan wilayah Palestina 48 akan berlepas tangan membiarkan agresi ke Gaza, ternyata mereka bersatu dengan Gaza.
Jubir Badan Kordinasi menyampaikan pesannya kepada penjajah, “Kami tegaskan bahwa jika kalian menyerang, maka kami balas, kami selalu siap mengarungi pertempuran yang tidak direncanakan sebelumnya, sikap arogansi dan brutal zionis akan kami hadapi dengan gigih dan respons balasan dengan pertolongan Allah.”
Ditegaskannya bahwa kondisi perlawanan saat ini dalam kebaikan dengan izin Allah, pihak penjajah zionis arogan dan bengis tak akan mampu menghancurkan kemampuan dan persenjataan kami, seperti yang sering diklaim penjajah untuk melegalkan agresi dan menutupi kegagalannya.
Sampai saat ini, pihak perlawanan masih mampu menembakan roket untuk jangka panjang dengan izin Allah, dan menghadapi setiap agresi yang dilancarkan penjajah terhadap wilayah dan bangsa kami, dan masih banyak persenjataan yang dimiliki yang dapat mengejutkan penjajah, ungkap Abu Ahmad.
Menurut Abu Ahmad, semua pihak yang peduli harus mendukung untuk menghentikan agresi Israel terhadap warga dan tempat suci Palestina, baik di Al-Quds, Syekh Jarrah, Gaza, Tepi Barat dan wilayah Palestina lainnya.
Pihak perlawanan memiliki kemampuan untuk mengambil kebijakan tegas, dan tidak akan membiarkan agresi dan kezaliman, blockade serta arogansi yang dilakukan penjajah zionis.
Abu Ahmad juga menyerukan kepada segenap umat untuk bangkit dan mengambil pelajaran dari pengalaman perlawanan di Gaza, untuk membangun kekuatan dengan segenap bentuknya, dan saling bahu-membahu menghancurkan penjajah dan memaksanya untuk menghentikan agresinya. (PIP)