Si Cantik Tukang Racun
Wanita memang sulit dipahami. Gara-gara bucin, apapun akan dilakukannya. Tak peduli melanggar hukum atau melakukan dosa besar. Mencelakai hingga membunuh orang yang pernah mencintai atau pasangannya. Rawe-rawe rantas, malang-malang putung. Tiji tibeh, mati siji mati kabeh.
Mungkin ada yang menganggap kalimat saya ini berlebihan. Tapi tampaknya bukan hal yang mustahil. Wanita yang dibutakan cinta dan merasa dikhianati akan bisa berbuat apa saja. Akal pikirannya jadi cupet, esmosi jiwa yang lebih dikedepankan.
Saya bicara secara umum, meski judul bisa diarahkan ke kasus yang sedang ramai terjadi saat ini. Ya, kasus paket sate beracun yang menyebabkan anak tukang ojol meninggal karena keracunan. Qadarullah, yang disasar masih hidup, tapi orang lain yang mati. Terduga pelaku seorang wanita muda dan cantik.
Tragis memang, tapi bukan hanya satu kasus ini saja. Sudah cukup banyak tragedi bucin di negeri ini, dengan berbagai cara membunuh. Entahlah, mungkin karena hukum yang terlalu ringan. Membunuh hanya dikenai pidana penjara puluhan tahun. Kadang masih kena potongan beberapa tahun.
Bagaimana orang tak ringan tangan untuk membunuh? Coba pakai hukum Islam, qishos. Nyawa dibayar nyawa. Membunuh nyawa manusia dengan sengaja dihukum bunuh (mati). Jika perlu pakai cara seperti di Saudi, pancung di depan publik. Tentu orang akan berpikir ribuan kali kalau berniat membunuh.
Saya berharap tak ada lagi kasus-kasus macam ini, pembunuhan hanya karena urusan bucin atau sebab lain. Namun pesimis jika melihat hukuman di negeri ini untuk para pembunuh.
(By Teguh Suprayogi)